YESUS mewariskan doa Bapa Kami, sebuah doa sederhana, indah dan sempurna. Ia mengajarkan kepada kita semua untuk memanggil Bapa kepada Sang Pencipta. Sebuah sebutan yang intim dan akrab yang menyadarkan kita bahwa kita memiliki seorang Bapa di surga yang begitu murah hati dan selalu mengasihi kita.
Sebagai anakNya, kita harus berani mempercayakan seluruh hidup kita ke dalam tanganNya, karena Bapa mengetahui semua yang kita butuhkan, bahkan sebelum kita meminta kepadaNya. Dan Ia pasti memberi yang terbaik dan terindah untuk anak-anakNya pada waktuNya.
Kita semua adalah anggota keluarga Allah, dengan demikian sesama kita adalah saudara kita juga. Sudah selayaknya kita hidup rukun dan damai, bersedia untuk saling mengasihi dan saling mengampuni.
Menyadari bahwa kita adalah manusia yang lemah dan rapuh, kita harus mengandalkan Tuhan, memohon pendampingan dan penyertaanNya agar kita diberikan kekuatan untuk menjauhkan diri dari segala yang jahat dan hidup seturut kehendakNya.
Sudah tak terhitung berapa kali kita mendaraskan doa Bapa Kami, namun apakah kita telah menghayatinya dan menerapkannya di dalam kehidupan nyata?
Bila selama ini kita hanya mengucapkan di bibir saja tanpa ada keinginan untuk melaksanakannya, marilah perbaharui hidup kita. Terus bertekun dalam membina relasi yang erat denganNya, dan perkenankan Ia meraja di hati, niscaya kita mampu mengamalkan doa ini ke dalam hidup kita sehari-hari.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)