MATERI yang berlimpah, tingginya kekuasaan, ketenaran yang meroket, kerap menjadikan orang lupa diri. Mereka beranggapan bahwa sukses yang mereka raih adalah hasil usaha, kerja keras dan kemampuan diri sendiri, sehingga mereka merasa tidak memerlukan Tuhan. Pemikiran seperti ini meracuni diri mereka, mengubah mereka menjadi pribadi yang sombong, memiliki hati yang keras dan tertutup, tidak sedikitpun tergerak oleh penderitaan sesama.
Sadari bahwa semua kesuksesan dan berkat melimpah yang kita miliki sekarang, bukan melulu hasil perjuangan kita sendiri. Tuhan lah yang membuka ‘kran berkat’ agar kita menjadi saluran berkat bagi orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita. Semuanya Tuhan berikan bukan untuk kita nikmati sendiri, melainkan untuk dibagikan kepada sesama yang menderita dan berkekurangan.
Waktu kita di dunia ini sangat terbatas, gunakan kesempatan yang diberikanNya dengan sebaik-baiknya; jangan sampai terlambat seperti kisah orang kaya pada injil hari ini. Tuhan begitu murah hati kepada kita, maka sebagai ungkapan syukur kita kepadaNya, marilah kita juga mau bermurah hati seperti Dia. Tumbuhkan sikap kepedulian, rela berbagi dengan tulus, untuk meringankan beban dan penderitaan orang di sekitar kita.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)