Perempuan Katolik di Klaten Diajak Bergabung Masuk WKRI

0
967 views
Sejumlah anggota WKRI mengunjungi keluarga seorang imam yang berkarya di Klaten. (ist)

UMAT Katolik pantas bersyukur karena Gereja Katolik di Indonesia memiliki sejumlah organisasi kemasyarakatan yang masih eksis sampai sekarang. Salah satunya adalah Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI). WKRI terbentuk pada tanggal 26 Juni 1924.

Visi WKRI adalah organisasi kemasyarakatan wanita Katolik yang mandiri, memiliki kekuatan moral dan sosial yang andal, demi tercapainya kesejahteraan bersama serta tegaknya harkat dan martabat manusia.

Sedang Misi WKRI sebagai berikut:

  • Pertama, memberdayakan seluruh jajaran Wanita Katolik RI mulai dari unit yang terkecil.
  • Kedua, meningkatkan kualitas hidupnya nilai-nilai Injil dalam Ajaran Sosial Gereja di dalam Wanita Katolik RI.
  • Ketiga, meningkatkan kualitas kehidupan berdasarkan keadilan sosial. Dan keempat, memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender dalam semua aspek kehidupan.

Sejalan dengan visi dan misi WKRI tersebut, maka Pengurus WKRI Cabang Klaten mengajak perempuan Katolik untuk bergabung dengan organisasi kemasyarakaratan Katolik (Ormaskat) itu.

“Kami mengajak umat Katolik perempuan yang sudah berusia 18 tahun (ke atas), baik yang belum menikah atau sudah menikah untuk bergabung dengan WKRI. Terlebih  bagi umat Katolik perempuan yang ada di Paroki Wedi. Karena hal ini sejalan dengan AD/ART (Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga) WKRI yang menyatakan bahwa anggota WKRI adalah perempuan warga negara Indonesia, beragama Katolik berusia sekurang-kurangnya 18 tahun atau sudah menikah,” ajak Bendahara WKRI Cabang Klaten, Theresia Chrisni Iriani Nartomo.

Selama ini, berbagai kegiatan yang mulia terus dilakukan oleh WKRI Cabang Klaten. Salah satu di antaranya adalah mengelola sejumlah TK Indriyasana yang ada di Kabupaten Klaten.

Dan pada Minggu (2/4/2017) pagi, WKRI Cabang Klaten bertugas liturgi pada misa novena ke-8 di Gua Maria Kerep Ambarawa. Mereka bertugas sebagai koor, pemazmur, lektor, doa umat, tata tertib (tata laksana), kolektan, persembahan, dan pemandu doa rosario.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here