DI tengah ketenangan Masa Prapaskah dan persiapan batin untuk menyongsong Hari Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, Paroki Santa Maria Ratu Rosari (Sanmari) Gianyar di Bali di bawah koordinasi Seksi Kepemudaan – Bidang Pendidikan Umat (BPU) DPP Sanmari menyelenggarakan kegiatan bertajuk Retret Kepemimpinan Orang Muda Katolik Paroki Sanmari, Gianyar. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 2–4 April 2017 dan bertempat di Rumah Khalwat Tegaljaya.
Retret kepemimpinan yang merupakan latihan kepemimpinan tingkat dasar ini diikuti oleh 32 peserta. Selain diikuti oleh OMK Paroki Sanmari juga mengajak beberapa OMK yang berminat dengan kegiatan retret semacam ini. Ada 6 perwakilan paroki yang turut hadir.
Kegiatan ini didukung penuh oleh RD Dominikus I Gusti Bagus Kusumawanta selaku Pastor Paroki yang senantiasa peduli dengan pendampingan kaum muda. Retret kepemimpinan ini mengambil tema “Menjadi Pribadi 100 Katolik, 100% Indonesia”. Setiap peserta diajak untuk menggali potensi dalam diri pribadi masing-masing. Mereka dibimbing agar mampu memimpin diri sendiri untuk kemudian dapat menjadi pemimpin muda yang beriman tangguh baik di gereja maupun di dalam masyarakat secara umum.
Kegiatan pertama pada hari Minggu, 2 April 2017 diawali dengan dinamika kelompok disertai kontrak alur dimana masing-masing peserta diajak untuk berbaur bersama walaupun berasal dari berbagai macam tempat yang berbeda. Para peserta diminta untuk memperkenalkan diri dengan gaya atau ekspresi masing-masing.
2N-3D
Hal ini bertujuan agar para peserta dapat lebih mengenal dan lebih akrab sehingga tidak ada rasa canggung dengan peserta lainnya. Selama kegiatan berlangsung para peserta diminta untuk mengumpulkan seluruh alat komunikasi (HP, tablet, laptop, dan sebagainya ). Hal ini perlu dilakukan karena orang muda masa kini tidak bisa lepas dari gadget mereka masing-masing. Disadari bahwa masalah gadget ini seringkali menjadi masalah utama saat ada kegiatan berkumpul untuk kebersamaan. Selain itu, ini agarkegiatan dapat berjalan dengan baik dan semua peserta bisa fokus dan komitmen mengikuti acara dengan baik.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari 2 malam. Mulai hari Minggu, 2 April 2017 sampai dengan hari Selasa, 4 April 2017. Selama proses berjalan bersama dalam retret ini peserta mendapatkan begitu banyak hal sebagai proses pembelajaran yang sangat berguna bagi diri peserta baik secara pribadi maupun berkelompok.
Kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari adalah berlatih berdoa, meditasi, refleksi, examen dan jurnaling. Makin menguatkan diri dalam retret ini. Narasumber yang membantu berbagi ilmu dan pengalaman serta para fasilitator yang merupakan alumni latihan kepemimpinan tingkat menengah (LKTM) ini memberikan hawa baru bagi peserta dalam tiap rangkaian retret ini.
Materi yang diberikan dari yang ringan dan sederhana sampai dengan yang baru dan terkesan agak berat, membuat semua peserta dapat belajar untuk merubah cara pandang yang selama ini dianggap lumrah di masyarakat namun ternyata menghambat pengembangan diri.
Paradigma baru
Peserta dibukakan hati dan akal budinya dengan hal yang disebut Paradigma.
Paradigma baru yang diperkenalkan dengan jelas dan baik yaitu cara pandang terhadap diri, sesama, dan lingkungan. Peserta semakin menyadari bahwa sebagai manusia yang diciptakan secitra dengan Allah maka harus menjadi manusia yang baik dan serupa dengan Allah.
Dalam sesi Sejarah Hidup, peserta dibawa untuk keluar dari rasa trauma dan rasa takut yang selama ini menghantui dan sudah mengendap sejak usia 0-12 tahun untuk selanjutnya didampingi agar dapat menerima dan mengiklaskan hal yang terjadi pada masa lalu sebagai bagian dari hidup yang dihadirkan oleh Allah untuk membentuk diri semakin kuat.
Peserta juga diajak belajar tetang analisis sosial, 8 habit , dan PUDNESA.
Dalam PUDNESA, peserta diajak untuk mengolah diri dan belajar memberi solusi bahwa apa yang telah menjadi tujuan utama haruslah didahulukan agar tujuan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Penjelasan tentang sarana dan tujuan memperjelas semuanya.
Materi tentang Pancasila yang disampaikan oleh Bapak Jimmy V Usfunan, SH, MH dan materi tentang inovasi serta manfaat IT dalam pengembangan spiritualitas dan karakter OMK yang disampaikan oleh Bpak Sandy Kusuma sangat berguna bagi orang muda katolik. Ini makin melengkapi materi-materi yang sudah diberikan.
Enneagram
Yang tak kalah menarik adalah materi tentang Enneagram.
Di sesi ini peserta dapat mengetahui sifat dan karakter kepribadian peserta, baik yang negatif maupun positif. Peserta juga mendapatkan cara untuk menghadapi atau mengelola sifat negatif yang ada dalam diri.
Sesi yang sangat penting yaitu tentang Spiritualitas Kristiani yang merupakan spiritualitas keterlibatan. Dalam sesi ini peserta diajak untuk menyadari diri bahwa cinta (kasih) Allah hadir melalui Kristus menjadi kekuatan kita. Love is power. Power is love. Menghadirkan Tuhan dalam segala hal di dalam hidup kita. Menempatkan Dia pada posisi yang utama dalam diri kita sehingga lewat Tuhanlah kita dapat melakukan semua hal baik yang berguna bagi diri kita, sesama, dan semesta.
Dalam kegiatan ini peserta juga diberi wawasan serta pengetahuan tentang kepemimpinan lewat suatu permainan (simulasi) yang benar-benar membuat makin mengerti bahwa menjadi pemimpin tidak hanya mengandalkan kepintaran semata tetapi perlu juga adanya pelaksanaan kerja nyata dengan melibatkan sesama, agar apa yang telah menjadi tujuan dapat terlaksana dengan baik serta berguna bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain.
Dari kegiatan ini didapatkan banyak sekali manfaat, bagaimana mencari jalan keluar dari suatu masalah dengan melibatkan hati bukan hanya melibatkan pikiran serta tindakan. Diajak mengutamakan tujuan awal terlebih dahulu.
Dalam setiap perkara apa pun harus selalu disadri untuk menghadirkan Tuhan dalam setiap langkah hidup dan membiarkan Tuhan ikut serta dalam setiap perkara yang kita alami. Tuhan selalu ada bahkan disetiap saat dalam perjalanan hidup kita.
Untuk itulah latihan dasar kepemimpinan harus didasari dari hal-hal kecil seperti yang sudah dilakukan dalam kegiatan retret kepemimpinan ini. Bukan hanya dasar- dasar untuk memimpin suatu negara atau perusahaan saja tapi bagaimana caranya memimpin diri sendiri serta dapat bekerjasama dan berjejaring secara baik dengan orang lain.
Hal ini agar apa yang dikerjakan atau diusahakan tidak hanya untuk diri sendiri tapi yang utama adalah untuk Tuhan, keluarga, Gereja dan masyarakat bangsa dan Negara serta semesta. Semuanya dilakukan untuk kemuliaan Tuhan.
Retret Kepemimpinan kali ini pas dilaksanakan menjelang Paskah 2017. Sungguh menjadi awal yang baru dan menumbuhkan semangat OMK bangkit bersama Kristus untuk menjadi generasi penerus Gereja dan bangsa. Menjadi pribadi yang 100% Katolik dan 100% Indonesia.
PS: Naskah dikerjakan bersama oleh Yohanes dan Laura, Keduanya OMK Sanmari Gianyar, Bali.