Tidak Memuliakan Diri Sendiri Dengan Gelar Kehormatan

0
319 views
Ist

“Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya, ‘Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini’.” (Ibr 5,5)

PROF HM. Quraish Shihab sebenarnya layak menyandang gelar habib dan kiai. Namun beliau tidak mau menggunakan gelar kehormatan itu. “Saya merasa, saya butuh untuk dicintai, saya ingin mencintai. Tapi rasanya saya belum wajar untuk jadi teladan. Karena itu saya tidak, belum ingin dipanggil habib,” kata Quraish merendah. Ayahnya juga mengajarkan agar tidak menonjolkan garis keturunan.

Banyak orang mempunyai gelar kehormatan dan pantas menggunakannya. Mereka mendapatkan gelar kehormatan tersebut berdasarkan garis keturunan raja, bangsawan atau orang terhormat lainnya. Nenek moyang atau leluhurnya adalah orang yang terhormat karena mempunyai jabatan atau kedudukan penting; mempunyai kekuasaan dan pengaruh besar bagi banyak orang; mempunyai kharisma dan integritas pribadi kuat dan menjadi teladan serta panutan banyak orang untuk bersikap serta berperilaku yang baik. Keturunan mereka tidak hanya mewarisi gelar kehormatan, tetapi juga mewarisi nilai, semangat, tradisi, adat dan kebiasaan baik dalam kehidupan mereka.

Gelar kehormatan tidak dicari, tetapi diwariskan turun temurun. Gelar kehormatan adalah sesuatu yang istimewa. Namun tidak semua ahli waris mau mempergunakannya dengan berbagai alasan dan pertimbangan matang.

Yesus adalah keturunan Raja Daud; bahkan merupakan Putera Allah sendiri. Gelar sebagai Imam Besar pun pantas disandang-Nya. Yesus pun tidak mau mempergunakan berbagai gelar kehormatan. Tidak ada keinginan untuk memuliakan Diri-Nya sendiri.

Selalu ada orang yang tidak tertarik untuk menggunakan gelar kehormatan. Namun sementara orang begitu tertarik dan berusaha mendapatkannya dengan berbagai cara. Mereka bangga dengan banyaknya gelar yang disandang. Namanya menjadi panjang; kepercayaan dirinya mekar dan mengarah pada kesombongan; gaya dan perilakunya bisa menjadi pongah karena merasa berkuasa dan terhormat.

Gelar macam apa yang kumiliki dan apa pengaruhnya? Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat.

Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here