CAPAI, ngatuk sekaligus bahagia terpancar dari raut muka para peserta Jambore Sekami Remaja Keuskupan Agung Palembang tahun 2017. Meski lelah, para peserta tidak patah arang. Mereka tetap semangat meninggalkan kenyamanan tempat tidur untuk merayakan Ekaristi bersama pagi itu, Jumat (7/9).
Jadwal hari kedua Jambore Sekami Remaja sungguh padat merayap. Para peserta diberi materi dan pendampingan yang istimewa dari para pembimbing rohani, pembina dan panitia. Ada satu materi yang diberikan secara massal, yakni Makna Berbagi dan Sukacita Injil ala Anak Sekami.
Materi yang berlangsung selama lebih kurang tiga jam ini diberikan oleh Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia (Dirnas KKI), Romo Markus Nur Widi Pranoto Pr.
Baca juga:
- Jambore Sekami Palembang: Remaja Mesti Berani Bawa Sukacita bagi Banyak Orang (4)
- Jambore Sekami Remaja KAPal 2017: Berbagi Senyum Tritunggal (3)
- Sukacita Injil di Arena Jambore SEKAMI Regio Papua di Sorong, Papua Barat (3)
Romo Nurwidi mengajak para peserta untuk aktif dalam kegiatan Sekami. Melalui Sekami, anak remaja diajarkan hal-hal tentang kehidupan, baik jasmani maupun rohani. “Kalian harus aktif di Sekami. Mengapa? Karena di Sekami ini kalian belajar berbagi, bermisi, dan mewartakan,” tegas Romo Nurwidi.
Anak remaja mesti membagikan sukacita kasih Tuhan yang telah mereka terima kepada sesama anak. Caranya dengan menerapkan doa, derma, kurban dan kesaksian (2D2K) yang menjadi motto Sekami. Para peserta juga diajak membagikan sukacita kepada teman-temannya lewat serangkaian games.
Aksi misioner
Selanjutnya, para peserta melakukan aksi misioner, berpedoman pada Ensiklik Paus Fransiskus, yaitu Laudato Si.
Sebelumnya, Direktur Diosesan KKI Keuskupan Agung Palembang, Romo Ignatius Elis Handoko SCJ memberi pemahaman dasar tentang Laudato Si dan keadaan bumi saat ini. Banyak hal yang dibuat para peserta dalam sesi ini. Dengan kreatif, mereka membuat hiasan rambut dan pernak pernik lainnya menggunakan sampah organik dan non-organik. Mereka pun membuat komitmen untuk turut aktif menjaga bumi ini.
“Kita harus menjaga bumi ini. Cara yang saya dapatkan adalah dengan ‘BBM’: Bawa Botol Minum,” kata Monica, peserta asal Paroki Hati Kudus Palembang dengan senyuman.
Acara dilanjutkan dengan kunjungan misioner ke stan-stan imam, biarawan-biarawati dari berbagai kongregasi dan ordo. Para peserta antusias bertanya kepada kaum terpanggil ini. “Nama kongregasinya apa, Suster?” tanya Christy, salah seorang peserta.
Kaum terpanggil menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan para peserta. Mereka senang menyambut anak-anak remaja.
Kunjungan misioner
Sesi Kunjungan Misioner ini dilakukan dengan membagi para peserta sebanyak tiga ‘kampung’. Masing-masing ‘kampung’ mengunjungi tiga tempat: Stan, Seminari Menengah St Paulus dan Aula Xaverius Centrum Studiorum, dengan rotasi yang sudah ditentukan panitia. Empat puluh lima menit berlalu, semua peserta diarahkan kembali ke Xaverius Centrum Studiorum untuk sesi selanjutnya.
Jeng, jeng, jeng.. Sesi Dialog Sukacita menjadi sesi selanjutnya yang diikuti para peserta. Mereka dikenalkan pada aplikasi ojek online, Jambore Jek, bernomor polisi BG 2D2K. Mengejutkan, ternyata tamu yang diantar ke Xaverius Centrum Studiorum adalah Uskup Agung Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, dengan ojek handal Romo Indri Iriyanto SCJ.
Peserta yang mulanya duduk langsung berdiri dan bersorak-sorai menyambut kedatangan gembala agung.
Ibadat lilin kasih
Kaum terpanggil bersama dengan Uskup Agung duduk di atas panggung. Mereka menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan para peserta. Sesi yang berlangsung selama satu setengah jam ini ditutup dengan sesi selanjutnya, yakni Ibadat Lilin Kasih.
Para peserta dibagikan lilin bernyala dan berarak menuju lapangan bola kompleks pendidikan SMA Xaverius 1 Palembang. Bunda Maria ditandu, sedangkan para peserta berkeliling untuk berdoa Rosario. Selesai doa Rosario, para peserta meletakkan lilin lalu membentuk pohon kehidupan. Rangkaian acara hari itu ditutup dengan berkat penutup.
900-an orang peserta dari tiga provinsi
Jambore Sekami Remaja ini diikuti oleh sebanyak 900 orang remaja, 70 orang animator-animatris, serta 60 orang pendamping rohani. Para peserta ini berasal dari tiga provinsi, Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu yang merupakan bagian dari wilayah Keuskupan Agung Palembang.
Mengangkat tema “Berbagi Sukacita Injil hingga ke Jagat Online”, acara ini berlangsung hingga Minggu, (9/7).
Jambore Sekami Remaja ini diselenggarakan di tiga titik, yaitu kompleks Yayasan Xaverius Palembang (Xaverius Centrum Studiorum), SMA Xaverius 1 Palembang dan Seminari Menengah St Paulus Palembang.