“Demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yes 55,11)
BEBERAPA waktu yang lalu, Presiden Amerika menarik kembali ucapan yang pernah dilontarkan saat kampanye pilpres. Salah satu pernyataannya mengenai China sebagai negara yang sengaja melemahkan nilai tukar yuan terhadap dolar AS. Penarikan ucapan juga dilakukan pada soal suku bunga acuan. Pada saat kampanye dia minta The Fed menaikkan suku bunga acuan, tetapi sekarang dia minta suku bunga acuan tetap rendah.
Masa kampanye memang menjadi kesempatan bagi para calon pemimpin untuk menyampaikan gagasan, pendapat, visi dan misi yang mau diperjuangkan dalam berbagai aspek kehidupan. Banyak kata dan janji bisa keluar dari mulut para calon pemimpin. Hal seperti ini sesungguhnya tidak hanya terbatas pada masa kampanye dan juga tidak hanya terbatas pada diri calon pemimpin. Banyak orang sering menyampaikan ucapan, janji, sumpah, gagasan dalam berbagai macam kesempatan, baik dalam lingkup keluarga atau di dalam forum pertemuan lain; dalam peristiwa pernikahan, pelantikan pejabat atau dalam kesempatan memberikan pidato dan sambutan.
Namun demikian, tidak semua ucapan, janji, sumpah, visi dan misi yang telah dibeberkan tersebut dapat diwujudkan atau dilaksanakan, karena berbagai macam kendala. Bahkan banyak orang sering mencabut kembali ucapan yang telah disampaikan; meninjau kembali janji yang pernah diucapkan; membatalkan kembali sumpah yang pernah diikhrarkan. Orang mengatakan bahwa mereka ini menjilat kembali ludahnya; sesuatu yang pernah keluar dari mulutnya, akhirnya ditelan kembali dengan sia-sia.
Hal seperti ini tidak berlaku pada firman Tuhan. Firman Tuhan tidak akan kembali dengan sia-sia, tetapi akan terlaksana selaras yang dikehendaki Tuhan. Firman itu akan menghasilkan buah dalam diri orang yang percaya dan yang mau mendengarnya.
Dalam peristiwa dan pengalaman apa, ucapan yang keluar dari mulutku kembali dengan sia-sia? Sejauh mana firman Tuhan terlaksana dan berbuah di dalam diri dan hidupku? Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)