Bacaan: Kel 34:29-35; Mzm 99:5-7.9; Mat 13:44-46
Renungan
PERJUMPAAN antara Allah dan Musa selama 40 hari di Gunung Sinai membawa perubahan dalam cahaya wajah Musa : “kulit wajahnya bercahaya”. Musa mengalami peristiwa “transfigurasi”. Cahaya wajahnya itu membuat orang Israel, yang telah jatuh dalam dosa, tidak tahan memandangnya, sehingga harus ditutupi. Dalam Kitab Bilangan diungkapkan TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. (Bil 6:24-26)
Keluarga yang berjumpa dan akrab dengan Allah akan bercahaya dan memancarkan cinta kasih kasih Allah. Perjumpaan dan keakraban dengan Allah itu dijaga dengan hidup doa, peribadatan, ketekunan membaca KS, dan mempraktekkan cinta kasih itu di tengah-tengah keluarga dalam wujud kedekatan hati satu sama lain. Pesona itu dapat kita rasakan begitu kita berkunjung dan masuk di setiap rumah umat. Jika pesona itu ramah, tenang, damai, penuh kasih sayang, maka setiap anggota keluarga akan merasa “krasan” dan dengan sendirinya akan menjadi tempat pengungsian bagi keluarga-keluarga yang lain.
Keluarga kristiani bertugas untuk memancarkan cinta kasih Allah kepada dunia. Dan misi itu hanya mungkin jika keluarga hidup dekat dan akrab dengan Tuhan yang hadir di tengah-tengah mereka.
Kontemplasi
Gambarkan bagaimana Musa mengalami “transformasi” setelah mengalami perjumpaan dengan Allah.
Refleksi
Bagaimana suasana di dalam keluargaku? Apa yang perlu kuusahakan supaya keluargaku mengalami transformasi dan memacarkan cinta kasih Allah?
Doa
Ya Bapa, semoga kerahaman, cinta kasih, hormat, dan iman semakin memancar dalam diri keluarga kami Amin.
Perutusan
Aku bersama keluargaku membangun relasi yang akrab dengan Tuhan melalui doa dan mewujudkannya dalam keakraban anggota keluarga satu sama lain.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)