GELARAN Festival Budaya Merti Desa kembali diselenggarakan di Dukuh Karang, Desa Pentur, Simo, Boyolali, Jawa Tengah, 12-13 Agustus 2017. Berbagai agenda di antaranya layar tancap, bazar UMKM, tradisi bersih desa, upacara kenduri adat, karnaval gunungan, pertunjukan reog dan pertunjukan wayang kulit ditampilkan sebagai puncak acara.
Merti Desa merupakan ajang syukuran warga desa kepada Tuhan YME atas berbagai karunia yang telah dilimpahkan-Nya. Tradisi ini telah berlangsung secara turun temurun dan sering dijadikan sebagai tanda suka cita panen raya bagi para petani.
Bagi masyarakat desa, acara Merti Desa juga dijadikan sebagai pengingat akan pentingnya merawat desa. Baik merawat lingkungan fisik, merawat sumber-sumber kehidupan, dan juga merawat kesadaran ruhani akan hubungannya sebagai manusia dengan Tuhan dan alam semesta.
Selain sebagai upaya merawat budaya tradisi, Festival Budaya Merti Desa 2017 juga diselenggarakan dalam upaya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mengembangkan berbagai potensi desa yang ada. Oleh karena itu bazar UMKM dan pameran seni menjadi upaya untuk mempromosikan produk pedesaan kepada publik yang lebih luas.
Beberapa produk UMKM yang akan dipamerkan dalam acara ini diantaranya berbagai kerajinan, mulai dari kerajinan kuda lumping, tampah, besek, tas daur ulang sampah, kerajinan bambu lainnya, bahkan kerajinan tatah sungging. Selain produk kerajinan, produk kuliner juga akan mewarnai bazar UMKM di Festival Budaya Merti Desa 2017 ini.
Tujuan pendidikan, juga menjadi satu hal yang tidak kalah penting untuk dilaksanakan dalam Festival Budaya Merti Desa 2017. Pemutaran film dan aneka pertunjukan seni diharapkan mampu menjadi media edukasi bagi masyarakat. Beberapa film dokumenter maupun film fiksi akan diputar untuk menambah pengalaman warga melalui media audio visual.
Wayang Kolosal Nusantara besutan Sanggar Wayang Gogon (SAWAGO) turut serta memeriahkan event ini pada hari Minggu (13/8) Mulai pukul 20.00 WIB. Dengan mendatangkan sebelas dalang muda dari Kota Solo, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, dan Pati, SAWAGO menyajikan lakon Payung Agung Songsong Tunggul Naga.