Kasih tidak berbuat jahat

0
1,291 views
Ilustrasi: Berbuat baik. (Ist)

“Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia. Karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.” (Roma 13,10)

BEBERAPA waktu yang lalu, saya membaca sebuah kisah hidup suami isteri, yakni IS dan DS di Jakarta. Yang saya baca bukan kisah kasih sepasang suami isteri, tetapi kisah sedih. IS telah melakukan tindakan keji terhadap isterinya, sehingga isterinya tewas. IS dengan sengaja menabrak isterinya dan menggilas tubuh DS dengan sebuah truk besar. Tindakan keji tersebut rupanya dipicu oleh rasa cemburu buta dan marah, karena isterinya diduga selingkuh dengan pria lain.

Kasih adalah sesuatu yang penting dan utama bagi pria dan wanita, pada saat mereka mulai membangun sebuah keluarga. Kasih itu mempersatukan dua pribadi yang berbeda dalam banyak hal; kasih itu menyempurnakan dua pribadi yang tidak sempurna dan membuat utuh dua pribadi yang sarat dengan banyak kekurangan; kasih itu menumbuhkan sukacita dan kebahagiaan, senyum dan tawa banyak orang; kasih itu memberikan pengharapan akan masa depan dan semangat untuk berjuang atau berusaha. Kasih itu menumbuhkan semangat berkurban dan kesediaan untuk melayani orang lain; kasih itu ditandai dengan hal-hal yang indah, bagus dan menarik, sehingga orang tidak jemu dan bosan untuk memandangnya. Kasih itu memberikan kekuatan, penghiburan dan peneguhan dalam menghadapi masalah, kesulitan dan penderitaan hidup. Kasih itu harus dirawat dan dipelihara dengan setia.

Kasih tersebut tidak hanya berlaku untuk suami dan isteri, orang tua dan anak-anak; tetapi juga berlaku untuk setiap orang dengan sesamanya. Bahkan, kasih harus menjadi ciri atau identitas diri dari para murid. Kasih selalu berkaitan dengan kata, sikap dan perilaku yang baik dan benar seseorang terhadap sesamanya. Kasih itu bukanlah sikap dan tindakan jahat terhadap sesama. Kasih nampaknya sudah tidak ada dalam diri IS, karena IS telah bertindak keji terhadap DS, isterinya atau orang yang harusnya dikasihi. St. Paulus menegaskan bahwa kasih itu tidak cemburu; kasih itu tidak pemarah; kasih itu tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia.

Setiap orang mudah sekali jatuh di dalam kejahatan, baik dengan kata-kata, sikap, perilaku dan tindakan, yang meneimbulkan kerugian, sakit dan penderitaan orang lain; bahkan orang juga mudah jatuh dalam kejahatan lewat pikiran jahatnya dan kehendak tidak baiknya terhadap sesama. Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama. Sejauh mana saya sungguh-sungguh mengasihi sesamaku? Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here