ADA garis perjalanan hidup yang tak bisa dielakkan oleh orang – siapa pun mereka itu: lahir, menjadi tua, sakit, dan kemudian meninggal dunia. Terhadap dua proses yang terakhir, banyak orang mengalaminya sebagai hal yang ‘sangat menakutkan’. Tak terkecuali bagi Lee Hayden (Sam Elliott), ikon bintang film Western yang telah beringsut menjadi tua dan kini malah didera penyakit kanker pankreas yang langsung membuatnya sangat senewen.
Mengisap ganja dan membangkitkan memori kejayaan masa lalu menjadi saluran emosi Hayden agar ia bisa mengusir kegalauan hatinya. Terlebih, keinginan bisa menggerus emosi takut, ketika sekali waktu benar-benar harus menghadapi kematian yang sebentar lagi akan merenggutnya karena kanker mematikan yang juga telah ‘membunuh’ Steve Jobs ini.
Mengalami kehampaan
Masa lalu yang sangat gemilang dan penuh kenangan tiba-tiba menjadi ‘hampa’, ketika Hayden menghadapi penyakit yang menderanya itu. Ia tidak punya siapa-siapa, karena ia telah lama bercerai dan anak perempuan satu-satunya Lucy (Krysten Ritter) juga tidak lagi bersahabat. Cinta kilatnya dengan aktris komedian Charlotte (Laura Prepon) menghangatkan kembali gairah hidup Hayden.
Kesepian dan ketakutan akan mati adalah hari-hari sangat menakutkan bagi Hayden. Rasanya, hal yang sama juga menghinggapi kita semua, ketika ajal mulai mengintip di balik keseharian kita.
Film dengan judul The Hero yang dirilis tahun 2017 ini rupanya mengajari kita tentang bagaimana mesti mengisi hari-hari tua dengan bahagia. Di kala relasi Hayden dengan orang-orang terdekatnya sudah sirna –karena telah bercerai dengan isterinya dan kemudian malah ‘dimusuhi’ anaknya sendiri—kehadiran orang lain seperti Charlotte menjadi semacam ‘obat penawar’ yang mengisi relung hatinya menghadapi kesepian akut.
Menjadi tua itu menjadi bagian dari perjalanan hidup kita. Tetapi sakit di masa tua sungguh merupakan hal yang mencemaskan. Ini setidaknya isi relung hati Lee Hayden yang melalui film The Hero besutan sutradara Brett Haley mau mengajari moral kehidupan: pentingnya relasi kasih dengan orang-orang terdekat, siapa pun itu orangnya.