ALMARHUM Pastor Tobias “Thoby” Muda Kraeng SVD adalah imam religius anggota Serikat Sabda Allah (SVD) Provinsi Jawa-Bali. Pada hari Selasa siang tadi, ia ditemukan telah meninggal mendadak di kamarnya dan baru kondisinya baru diketahui orang lain pada pukul 13.30 WIB.
Menurut penuturan salah satu suster biarawati yang mengenalnya secara dekat, almarhum Pastor Tobias sudah lama mengidap penyakit jantung.
Baca juga: RIP Pastor Tobias Muda Kraeng SVD, Requiem di Biara Soverdi Surabaya Selasa Malam
Namun kematiannya yang sangat mendadak itu tak ayal telah membuat banyak orang kaget, karena tidak menduga sama sekali hal ini akan terjadi begitu tiba-tiba. “Ya ampun, padahal baru kemarin (baca: Senin lalu), almarhum masih sempat kirim notifikasi melalui WA,” tutur seorang suster dari Makassar kepada Sesawi.Net melalui jalur pribadi.
Kakak-adik: imam dan suster asal Lembata
Sr. Anna Marie OP, suster biarawati pemimpin Ordo Suster Dominikanes, mengatakan hal ini. Almarhum adalah putera sulung asal Lewoleba, Lembata, Flores Timur.
“Almarhum memiliki adik kandung –si bungsu—yakni Sr. Diana Sabu Kraeng OP yang kini bertugas di Purwokerto, Jawa Tengah,” tuturnya menginformasikan berita ringkas kepada Redaksi.
“Pada hari Selasa ini pula, Sr. Diana OP baru dalam perjalanan menuju Surabaya untuk sebuah acara lain,” terang Sr. Anna Marie OP.
Ternyata, kepergian Sr. Diana OP ‘berbarengan’ dengan meninggalnya sang kakak kandung.
Bahkan, sambung kata Sr. Anna Marie OP, almarhum Pastor Thoby sudah matang membuat rencana dengan para Suster Ordo Dominikanes untuk bertemu dan berdiskusi tentang topik hangat yakni pastoral care. “Rencana kami dengan almarhum sudah matang, tinggal dilaksanakan. Tetapi, ternyata Tuhan sudah punya ‘rencana’ lain,” terang Suster Anna Marie OP.
Seorang suster dari Kongregasi Santo Fransiskus “Charitas” Palembang (FCh) ini juga tak kuasa menahan keterkejutannya membaca berita duka ini. “Saya sangat sedih mendengar berita lelayu ini. Almarhum pernah menjadi pembimbing rohani saya,” tuturnya melalui komunikasi pribadi dengan Redaksi.
Suster FCh ini datang dari Palembang, sementara almarhum Pastor Thoby lama berkarya di Surabaya, lalu bagaimana mereka itu bisa ‘dipertemukan’?
Menjawab hal ini, suster Karitas Palembang menerangkan bahwa pertemuan tak sengaja terjadi beberapa tahun silam saat ia masih seorang suster yunior. Saat itu, kata dia, almarhum tengah memberi retret tiga hari (triduum) untuk para suster Karitas Palembang yang akan merayakan pesta emas 50 tahun hidup membiara.
Di ujung acara, almarhum Pastor Thoby bersiap pulang lebih awal dari jadwal pulang karena ada urusan mendadak. “Almarhum diminta makan dulu sebelum pergi dan saya didapuk untuk menyiapkan makanan bagi Pastor Thoby di refter (ruang makan) biara,” kenang suster biarawati Karitas ini.
Beberapa waktu kemudian, almarhum Pastor Thoby juga dimintai tolong Kongregasi FCh Palembang untuk memberi retret bagi para suster yubilaris yang akan merayakan pesta perak 25 tahun hidup membiara.
Kepada Sesawi.Net, rekan aktivis asal Surabaya Herry Tjahjono menyebutkan bahwa setahun terakhir ini almarhum baru saja melepaskan tugas pastoralnya di Keuskupan Surabaya sebagai Ketua Komisi Keluarga. Almarhum lahir pada tahun 1956 dan kini berumur 61 tahun.
Prosesi pemakaman
- Hari Selasa malam tanggal 19 September pukul 20.00 WIB ini dan bertempat di Biara Soverdi Surabaya akan berlangsung misa requiem.
- Pada hari Rabu malam besok pada pukul yang sama akan berlangsung misa tutup peti.
- Kamis tanggal 21 September 2017 pukul 09.00 WIB akan berlangsung misa dan berlanjut denan prosesi pemakaman di Pemakaman Kembang Kuning Surabaya.
Requiescat in pace et vivat ad aeternam.
Istirahatlah di Rumah Abadi. Doakan banyak panggilan untuk Serikat dan Gereja.
Selamat jalan pater. Engkau berbahagia di surga.