USKUP Keuskupan Ruteng Mgr. Hubertus Leteng akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pemimpin pastoral di Keuskupan Ruteng. Dalam keterangan pers yang diterima Sesawi.Net dari Wakil Ketua Komsos Keuskupan Ruteng, Romo Erick Ratu disebutkan bahwa surat pengunduran diri sang uskup diterima Bapa Suci Paus Fransiskus pada hari ini, Rabu, 11 Oktober 2017.
BACA JUGA : Wakil Tahta Suci Ajak Para Romo Keuskupan Ruteng Jalin Persatuan
Pengumuman pengunduran diri ini disampaikan oleh Wakil Tahta Suci atau Pelaksana Tugas ad interim Nunciatura Apostolik di Indonesia Romo Fabio Salerno di Istana Keuskupan Ruteng bersamaan dengan siaran pers di Vatikan, Rabu (11/10) dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh Mgr. Hubertus Leteng, Mgr. Silvester San, Rm. Vikjen, Dewan Kuria, Dewan Konsultores, Dewan Imam, dan Romo Siprianus Hormat Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia.
BACA JUGA : Vatikan Tunjuk Mgr. Anton Bunjamin Subianto OSC Jadi Visitor Apostolik Keuskupan Ruteng
Visitor Apostolik Percaya Karya Roh Allah di Keuskupan Ruteng
BACA JUGA : Usai Mundur Sebagai Uskup Ruteng, Begini Status Mgr Hubertus Leteng
Bapa Suci seperti dikatakan Romo Fabio juga mengangkat Uskup Denpasar Mgr Silvester San sebagai Administrator Apostolik sede vacante et ad nutum Sanctae Sedis (kosongnya tahta gerejawi) Keuskupan Ruteng dan melimpahkan semua kewenangan serta tugas-tugas di wilayah seperti yang selama ini menjadi kewenangan Mgr. Hubertus Leteng (masih berada di wilayah kewenangan Kongregasi Propaganda Fide) yakni Keuskupan Ruteng.
Terimakasih atas segala pelayanan Bpk Uskup Heribertus selama hampir 8 thn.
Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya sebagai manusia, kita patut berterima kasih kpd YM.Uskup Ruteng, atas pelayanannya selama ini di Manggarai Raya
TERIMA KASIH MGR.HUBERTUS LETENG
Maapppp skaliii.. masih imam??
Terima kasih Bapak Uskup Hubert…kebesaran hatimu menunjukkan identitas sebagai hamba dari segala hamba Allah yang setia sebagai pelayan sejati demi keutuhan dan keberlanjutan pelayanan gerejani di Keuskupang Manggarai. Semua itu kiranya dapat dijadikan bahan refleksi bagi umat Allah baik itu Para Uskup, Para Imam, Biarawan/i dan awam dalam mewartakan karya kasih Tuhan dalam kesaksian hidup sehari-hari. Kita diplih dan diangkat sebagai anak Allah bukan karena kehebatan atau kekudusan kita, tapi semata-mata karena rahmat Allah yang jauh melampui kajian Filsafat dan Teologi sekalipun. Kita hanya diminta untuk taat seperti Bunda Maria…sekali lagi Salam Hormat untuk YM. Uskup Hubert Leteng. Allah menyertaimu kini dan sepanjang masa.Amin
Insiden ini sbg pembelajaran bagi kita semua agar selalu menahan diri terhadap tawaran 2 yg akan menjebak kita . Agar pd penghujung tak malu dn kehilangan harga diri .