Sebuah kabar kurang menyenangkan datang dari sebuah tempat ibadah di wilayah Keuskupan Bogor, Kapel St. Vicentius Gunung Putri, Bogor. Sebagian besar barang di dalamnya digasak pencuri yang belum tertangkap, pada Selasa (17/10) siang.
“Kami belum melaporkan ke polisi. Romo belum mengizinkannya,”ujar Kepala Rumah Tangga Kapel Elvrida Indrayati.
Elvrida juga membenarkan kabar yang beredar di sosial media bahwa saat kejadian pencurian tidak ada yang tahu dan tidak ada orang yang berada di lokasi termasuk dirinya.
“Baru kami ketahui pukul 18.00 WIB. Waktu kami mau masuk, kok pintu dapur terbuka,”ujar Elvrida yang kerap dipanggil Ibu Lamiran.
Tentang barang-barang yang hilang digondol pencuri, Elvrida membenarkannya. Tabernakel dicongkel diambil sibori dan hosti dibuang di pot bunga. Alat musik organ di tempat koor diambil keyboardnya saja.
Sementara di ruang sakristi, jendela dan lemari tempat penyimpanan dokumen dicongkel. Uang di tempat penyimpangan (celengan) milik kelompok paduan suara diambil.
Sementara di kamar pastor, pintu dicongkel. Yang hilang meja dan sandal jepit. Di ruang sound system, uang dalam kotak persembahan untuk pembangunan seminari ludes.
Di dapur, pintu lemari dirusak. Gula, teh hingga tabung gas 3 kilogram 2 buah diambil juga. “Padahal itu persediaan sebulan. Kami habis belanja untuk itu,”ujar Elvrida.
Segera setelah ketahuan ada pencurian, Selasa (17/10) malam harinya para pengurus dari tiga wilayah, Wilayah Stasi Theresia, St. Louis dan Santo Yusup rapat darurat.
“Disepakati akan dibangun pagar pengaman di sisi kiri, kanan dan depan. Siang ini sudah mulai diadakan jaga bergilir tiga 3 jam,”ujar Elvrida. Rabu, 18 Oktober yang berjaga dari Wilayah Sta. Theresia, Hari Kamis, Wilayah St.Louis, dan Jumat dari Wilayah St.Yusup.
