Bazar Pertama di Paroki Katedral Pontianak: Jadilah Duta Damai bagi Sesama, Kata Mgr. Agus

0
670 views
Pengguntingan pita oleh Bapak Uskup Agung Mgr. Agustinus Agus menandai dimulainya pembukaan acara Bazar Paroki St. Yosep Katedral Pontianak, Desember 2017 (Sr. Maria Seba SFIC)

GEGAP gempita gema dan sukacita Natal untuk menyambut kelahiran Sang Raja Damai mulai bergaung dimana-mana  di seluruh penjuru dunia. Beberapa pekan lagi seluruh umat Kristiani merayakan Natal.

Memperingati Natal berarti pula kita memperingati perayaan iman. Perayaan mulia dimana Bapa memberikan sebuah bingkisan terindah dan kekal bagi kita semua.

Sebagai umat Katolik, kita patut bersyukur dan merayakannya dengan penuh sukacita.

Ada berbagai kegiatan yang dilakukan oleh seluruh umat untuk menyambut Natal. Ada yang mengadakan kegiatan baksos, berkunjung ke panti asuhan dan jompo. Berkunjung ke lapas dan  ke tempat rehabilitasi. Pembagian bingkisan sembako kepada keluarga yang tidak mampu dan mengadakan bazar murah seperti yang terjadi di Paroki St. Yosep Katedral Pontianak.

Pertama kali di Paroki Katedral Pontianak

Menurut Ketua Panitia Natal Bapak Enteng Sukendar dan Ketua Panitia Bazar Ibu Heni, kegiatan bazar di Paroki St. Yosep Katedral ini merupakan yang pertama kalinya. Selaku ketua panitia , Ibu Heni mengucapkan terima kasih kepada Pastor Paroki dan para pastor rekan, tim panitia, para vendor stand bazar dan seluruh umat atas partisipasi dan dukungannya sehingga kegiatan bazar ini bisa dilaksanakan.

Harapan tim Panitia Natal dan Bazar kepada Pastor Paroki supaya ke depannya para tim ini perlu mendapat pembekalan atau penyegaran rohani berupa rekoleksi atau retret, agar tim yang sudah dibentuk ini boleh menjalankan tugasnya dengan penuh sukacita dan kegembiraan.

Bapak Uskup Mgr. Agustinus Agus bersama para anggota panitia yang bekerja keras menyiapkan program acara bazar yang baru pertama kali terjadi di Paroki St. Yosep Katedral Pontianak (Sr. Maria Seba SFIC)

Tema Bazar Natal Paroki St. Yosep Katedral 2017 adalah “Mencari dan Menemukan Hadiah Natal Untuk Saling Berbagi Kasih”.

Ada bermacam-macam stand bazar yang bisa dikunjungi. Terhitung ada 78 stand yang memeriahkan kegiatan tersebut. Di antaranya adalah stand modern furniture, aksesoris Natal, pakaian, sembako, minuman dan makanan, photo booth, travel, properti, perbankan, kosmetik, elektronik, dll.

Acara bazar ini juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan seperti lomba menghias pohon Natal berbahan daur ulang, lomba mewarnai khusus anak-anak, dan ada juga kegiatan Bakti Sosial Donor Darah dan cek gula darah gratis.

Bazar ini dibuka langsung oleh Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus Pr dengan seremonial pengguntingan pita dan kemudian diiringi tarian Barongsai dan seluruh rombongan umat yang hadir mulai memasuki area stand.

Uskup berterimakasih

“Saya sangat bahagia pada hari ini, dalam pembukaan bazar Paroki St. Yosep Katedral Keuskupan Agung Pontianak yang akan  berlangsung selama 2 hari dari tanggal 9-10 Desember 2017,” kata Mgr. Agustinus Agus.

“Kenapa saya bahagia, karena salah satu fungsi dari bazar adalah menunjukkan bahwa kita ini bersaudara. Saya berterima kasih kepada Pastor Paroki St. Yosep Katedral: RD Alex Pr, RD Yosep dan Rm. Andreas Kurniawan OP, dan segenap panitia yang telah menyelenggarakan bazar dalam menyambut Natal 2017 ini,” tambahnya.

Aneka stand bazaar di basement gedung Gereja St. Yosep – Paroki Katedral Pontianak. (Sr. Maria Seba SFIC)

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para pebisnis, pengusaha, organisasi sosial yang turut berpartisipasi dalam bazar ini. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ini memiliki kepedulian terhadap masyarakat, terhadap orang banyak. Mereka hadir bukan semata-mata untuk mencari keuntungan, tetapi lebih kepada memeriahkan acara ini yang sekali lagi bertujuan untuk menjalin tali persaudaraan di antara seluruh umat Katolik di Keuskupan Agung Pontianak ini,” sambung Mgr. Agus.

Tujuan lain dari Bazar ini menurut Mgr. Agus adalah bahwa sepanjang tahun hidup kita penuh dengan ketegangan, menjalani ritme hidup yang formal. Maka dari itu dengan mengadakan bazar seperti ini tentu akan terjadi interaksi, komunikasi yang sehat penuh sukacita antar satu sama lain sehingga relasi antar seluruh umat menjadi lebih akrab.

Kepada seluruh umat yang hadir,  Bapa Uskup juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran seluruh umat. Hal ini menunjukkan bahwa umat juga memberi perhatian kepada Agama Katolik.

“Saya merestui dan berdoa semoga kegiatan bazar ini bisa berjalan dengan baik dan tujuan yang diharapkan boleh tercapai,” ungkap Mgr. Agus.

“Setahun yang lalu dalam pertemuan para Uskup se-Indonesia, muncul sebuah kesadaran bahwa Gereja Katolik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bangsa Indonesia ini,” kata Mgr. Agus yang kemudian mengungkapkan pesan Natal PGI-KWI 2017 bahwa saat ini kita sedang cemas.

Pesan Natal Bersama PGI-KWI

Persatuan kita sebagai bangsa Indonesia sedang terancam perpecahan. Keresahan dan kecemasan itu semakin terasa beberapa tahun belakangan ini.

Ada pihak-pihak yang, entah secara samar-samar atau pun secara terang-terangan, tergoda untuk menempuh jalan dan cara yang berbeda dengan konsensus dasar kebangsaan kita, yaitu Pancasila.

Hal itu terlihat dalam banyak aksi dan peristiwa: dalam persaingan politik yang tidak sehat dan yang menghalalkan segala cara, dalam fanatisme yang sempit, bahkan yang tidak sungkan membawa-bawa serta agama dan kepercayaan, dan dalam banyak hal lainnya.

Dengan demikian, hasrat bangsa kita untuk menciptakan damai sejahtera menjadi sulit terwujud. “Disinilah peran Gereja Katolik itu harus berani tampil dengan wajah berseri, sebagai pembawa damai, mengedepankan cinta kasih yang menurut saya cara salah satunya adalah mengadakan bazar seperti ini. Yesus yang lahir ke Dunia ini membawa damai, dan damai itu sungguh diperlukan seluruh umat manusia,” kata Bapak Uskup Keuskupan Agung Pontianak.

Paparan di atas itu,  menurut Mgr. Agus, sangat selaras dengan pesan Natal dari KWI-PGI 2017 yang menyatakan  bahwa kelahiran Sang Raja Damai merupakan suatu momentum untuk membaharui hidup pribadi maupun hidup bersama.

Sebagai umat beriman, yang dilahirkan kembali, kita harus membuka diri agar damai sejahtera Kristus benar-benar memerintah dalam hati kita (bdk. Kol 3:15a). Kita mendambakan damai sejahtera, baik dalam hidup pribadi maupun dalam hidup bersama. Kita merindukan suatu bumi yang penuh damai dan umat manusia yang makin bersaudara. Hanya dengan demikian, kita akan mengalami sukacita sejati.

 Setelah menyampaikan kata sambutan, Mgr. Agus berkeliling memberkati stand-stand yang ada di basement bangunan Katedral St. Yosep Pontianak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here