Bacaan: 1Sam 1:24-28; 1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd; Luk 1:46-56.
Renungan
Di Hari Ibu ini, Gereja memberikan kepada kita teladan ibu dan perempuan yang luar biasa yaitu Maria, Elizabeth, dan Hana. Dari Maria, melalui Magnificat-nya, kita ditunjukkan bagaimana seharusnya seorang ibu meletakkan kebahagiaannya: “Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku.”
Dalam aneka kesempatan lain, Tuhan Yesus pun menegaskan hal ini, ketika ada yang berseru “berbahagialah ibu yang mengandung dan menyusui Engkau”.
Tuhan Yesus justru mengungkapkan bahwa “berbahagialah orang yang menderngarkan Sabda Tuhan dan melaksanakanNya”.
Melalui Hana, Tuhan juga menunjukkan kepada para kita peran ibu untuk menyusui dan menyapih serta mempersembahkan anak kepada Tuhan: “Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan.”
Dua ibu ini adalah teladan bagi seluruh ibu untuk tidak meletakkan kebahagiaan hidupnya pada keberhasilan anak-anak, balas jasa anak-anak dll, tapi pada pelaksanaan kehendak Tuhan.
Kita hari ini juga berdoa bagi ibu kita yang telah mengasuh dan melahirkan kita di dalam iman dan pelaksanaan Sabda Allah.
Selamat Hari Ibu.
Kontemplasi
Gambarkan bagaimana Maria dan Hana meletakkan kebahagiaan hidup mereka hanya kepada Allah?
Refleksi
- Bagaimana aku sebagai ibu meletakkan kebahagiaanku?
- Bagaimana aku sebagai anak bersyukur anugerah hidup yang ibu berikan kepadaku?
Doa
Ya Bapa, semoga para ibu menemukan kebahagiaan dalam mendengarkan dan melaksanakan Sabda dan KehendakMu. Amin.
Perutusan
Jadilah ibu yang berbahagia karena Tuhan.
Hormatilah dan sayangilah Ibu yang memberikan hidupnya bagimu. (Morist MSF)
PS: Mendengarkan lagu Bunda dari Melly Goeslaw.