Doa Natal untuk (Hampir) Semua Orang

0
1,775 views
Ilustrasi: Noel la creche. (Ist)

YA Tuhan, aku tahu, ini Hari Natal, dan aku seharusnya berfokus pada kelahiran Yesus. Namun sekali lagi, Masa Adven datang dan berlalu begitu saja, dan perhatianku tertuju kepada banyak hal lain.

Oleh sebab itu, pada Hari Natal ini, bantulah aku untuk mengingat beberapa hal sederhana, walaupun di tengah kesibukan berbelanja atau di perjalanan, atau di tengah kesepian karena tak ada teman dan keluarga yang menemani, atau ketika aku sakit, atau ketika aku tak punya uang dan pekerjaan.

Bantulah aku untuk mengingat bahwa ketika Engkau menjadi manusia, Engkau datang ke dunia dengan dilahirkan sebagai bayi yang lemah, yang bergantung sepenuhnya pada Maria dan Yosep untuk merawat-Mu. Dan ketika Engkau meninggalkan dunia ini, telanjang dan tersalib pada kayu salib, Engkau juga lemah. Engkau rela melakukan semuanya karena cinta padaku.

Engkau yang lemah

Bantulah aku untuk mengingat bahwa ketika Engkau hadir di dunia ini, Engkau tidak memilih untuk hadir sebagai keturunan penguasa di Galilea, bukan bagian dari keluarga yang berkuasa di Yudea, dan apalagi jelas bukan bagian dari Kekaisaran Roma. Engkau bisa saja datang dengan penuh kuasa, atau memiliki wibawa sebagai cendekia, prajurit, raja atau kaisar. Namun sebaliknya, Engkau datang tanpa kuasa duniawi apa pun.

Engkau yang tanpa daya

Bantulah aku untuk mengingat, bahwa Engkau bisa saja hadir ke dunia ini dalam keluarga yang kaya raya. Tidak perlu Engkau dilahirkan dari seorang perempuan muda, yang mungkin buta huruf, yang menikah dengan seorang tukang kayu sederhana yang tinggal di kota kecil, kota yang mungkin menjadi obyek olok-olok murid-Mu. Engkau tidak hanya memilih hadir dalam keluarga miskin, namun juga bekerja keras sebagai pekerja.

Engkau yang miskin

Bantulah aku untuk mengingat, bahwa Engkau menghabiskan sebagian besar hidup-Mu dalam ketersembunyian di Nazaret, hidup sehari-hari sebagai tukang kayu bersama Yosep. Engkau tidak dikenal. Engkau tidak menyiapkan diri untuk menjadi terkenal. Bahkan Injil pun hampir tidak pernah bercerita tentang hidup-Mu yang tersembunyi di Nazaret, tempat di mana Engkau menghabiskan 30 tahun pertama dalam hidup-Mu. Betapa sederhana, tersembunyi dan biasa-biasa saja sebagian besar hidupMu.

Engkau yang tidak dikenal

Bantulah aku untuk mengingat, ketika Engkau menjadi manusia, Engkau hadir dalam rupa tubuh insani. Itu berarti Engkau mengalami apa yang semua orang lain alami. Engkau pasti pernah sakit perut, sakit kepala, pilek, flu, merasa lapar dan haus, merasa letih di penghujung hari yang panjang. Engkau juga mengalami kegembiraan, kesedihan, frustrasi dan kemarahan, serta segala emosi yang dialami semua orang, walaupun Engkau adalah Sang Ilahi.

Engkau adalah manusia

Bantulah aku untuk mengingat, bahwa seluruh hidup-Mu, dari lahir hingga mati di kayu salib, semuanya Engkau lakukan demi cinta. Engkau mencintai Maria dan Yosep, dan seluruh keluarga besar-Mu. Berikutnya, Engkau mencintai teman-temanMu, para murid dan pengikut-Mu. Engkau bahkan mencintai musuh-musuh-Mu dan mereka yang menganiayaMu. Dan Engkau memiliki rasa cinta yang istimewa kepada semua orang yang miskin, sakit, kesepian, kepada yang disalahpahami dan terpinggirkan dalam bentuk apapun. Seluruh hidup-Mu dicurahkan sebagai sebuah persembahan cinta yang agung.

Engkau adalah cinta

Bantulah aku untuk mengingat, bahwa Engkau mempersembahkan hidup-Mu tanpa pamrih. Engkau mewartakan kabar gembira kepada yang miskin, menyembuhkan yang sakit, dan mewartakan Kerajaan Surga kepada semua orang. Tidak semua orang mau mendengarkan-Mu, namun Engkau tetap mewartakan kabar gembira sampai wafat. Engkau mempersembahkan hidup-Mu bagi umat manusia, bahkan ketika kami menolak-Mu. Engkau menyerahkan tubuh dan roh-Mu di kayu salib.

Engkau adalah segalanya

Bantulah aku untuk mengingat, bahwa Natal adalah sebuah permulaan. Ketika Engkau wafat, Engkau kembali sebagai Yang Bangkit, dan tidak pernah akan mati lagi, memberikan harapan kepada yang putus asa, cinta kepada mereka yang penuh kebencian dan kehidupan di tengah ancaman kematian. Kebangkitan-Mu pada Minggu Paska menyingkapkan pesan yang sama, seperti ketika malaikat menyampaikan pesan kepada Bunda-Mu, Maria, tentang kelahiran-Mu: Tiada yang tak mungkin bagi Tuhan.

Engkau adalah kehidupan

Ya Tuhan, aku tahu bahwa aku tidak selalu mengingat semua hal ini pada Hari Natal. Terlalu banyak emosi lalu lalang di benakku saat ini. Namun aku mau mengingat semua itu. Dan aku percaya bahwa hasrat untuk mau mengingat semua itu adalah baik dan merupakan rahmat dari-Mu.

Pada Hari Natal ini, anugerahilah aku karunia untuk mengingat,

Dan aku akan mengingat bahwa Engkau telah menjadi CINTA bagiku,

Agar aku dapat menjadi CINTA bagi SESAMA.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here