Kamis, 11 Januari 2018.
Bacaan : 1 Sam 4:1-11; Mzm 44:10-11.14-15.14-25; Mrk 1:40-45.
Renungan
PERTEMPURAN unik terjadi antara orang Israel dan Filistin. Filistin berasal dari kata Ibrani : Pilshti yang artinya “imigran”. Israel kalah dan kemudian mengangkat tabut perjanjian, dengan keyakinan bahwa Allah akan mengandakan tanda-tanda besar seperti pengalaman eksodus di Mesir. Namun kembali Israel tetap kalah dan bahkan tabut itu dirampas orang Filistin. Kekalahan ini membawa Israel pada keraguan kekuatan Allah yang dahsyat sebagaimana mereka dengarkan dari para leluhur mereka. Israel mencampuradukkan antara Allah dan tabut perjanjian yang menjadi tanda kehadiran Allah.
Banyak orang beriman juga kalah bertempur dalam kehidupan walaupun sudah berbekal dengan doa-doa dan aneka berkat Tuhan. “Orang benar, dijadikan salah …orang jujur dijadikan hancur…orang bijak dijadikan bodoh..” Dan kitapun bertanya: mengapa demikian? Dimanakah Allah dan kuasaNya yang dahsyat? Sementara orang yang memusuhi kebaikan, memusuhi Tuhan dan mengandalkan diri sendiri mendapat kemujuran, kemakmuran dan hidup benar. Berhadapan dengan situasi ini, Mazmur dengan tepat menggambarkan suasana hati kita. Pada saat itu iman kita diuji apakah kita percaya dan mempunyai harapan bahwa Allah akan bertindak. Allah lebih dari segala yang disimbolkan. PikiranNya berbeda dengan pikiran kita.
Dalam situasi dimana ” Tuhan Menyembunyikan WajahNya” ini kita hanya dapat mempunyai dua sikap yaitu percaya dan berharap. Percaya bahwa Allah mempunyai rencana baik; dan berharap bahwa Allah akan mengerjakan rencana itu sesuai dengan maksud dan kehendaNya sendiri. “Tuhan tidak tidur ..dan tidak akan pernah tidur..” Dalam salib selalu ada kebangkitan.
Kontemplasi
Gambarkan bagaimana suasana kekalahan Israel dan kegoncangan iman mereka.
Refleksi
Kapan aku mengalami pengalaman “Allah yang menyembunyikan wajahNya” dan bagaimana wajah Allah ini muncul dan mengubah semuanya menjadi indah?
Doa
Ya Bapa, mungkin aku sering berdoa sebagaimana pemazmur hari ini berdoa. Ajarilah aku bertumbuh dalam kepercayaan dan harapan bahwa Engkau adalah Bapa yang mempunyai rencana indah dan bertindak adil. Amin.
Perutusan
Belajarlah percaya dan berharap ketika anda benar dan mengalami kekalahan. Tuhan sedang mengerjakan kemenangan untuk anda.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)