Ziarah ke Tanah Suci: Mengingat Kembali Kaisarea Filipi

2
5,386 views

BARU-baru ini saya mengunjungi Kaisarea Filipi.  Nama daerah ini adalah Banias. Daerah ini merupakan reruntuhan kota Romawi kuno di sebelah barat daya Gunung Hermon. Kota ini terletak di sebuah daerah yang dikenal sebagai “Panion”, daerah kekuasaan dewa Yunani bernama “Pan”.  Kota ini sudah tidak dihuni lagi dan merupakan situs arkeologi.

Pada abad ke-3 sebelum kelahiran Yesus, Raja Ptolomeus mendirikan tempat pemujaan untuk dewa “Pan”. Dewa Pan adalah dewa hutan, yang dihormati di sebuah gua. Di dalam gua dewa itu ada mata air dari Sungai Yordan.  Di tempat inilah agama Helenis menyebar sepanjang daerah ini. Agama Helenis pada dasarnya adalah berbagai sistem dan kepercayaan masyarakat Yunani Kuno (sekitar abad 3 SM sampai 3 M).  Mereka memuja berbagai dewa dan dewi.

Setelah Kaisar Agustus berkuasa, daerah Banias dihadiahkan kepada Herodes Agung. Kemudian hari, Herodes mendirikan kuil di dekat gua untuk menghormati Kaisar. Anak Herodes yang bernama Herodes Filipus membangun kota di sekitarnya. Kota itu dinamai Kaisarea. Kota itu kemudian terkenal dengan nama Kaisarea Filipi karena didirikan oleh Herodes Filipus.

Dikisahkan dalam Injil ( Matius 16: 13-20) bahwa Pengakuan Petrus terjadi di tempat ini. “Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?….. Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga…..”

Refleksi
Saya tak tahu apakah Yesus bertanya kepada Petrus di kota itu karena kebetulan atau direncanakan. Para ahli tafsir mungkin lebih tahu mengapa Pengakuan Petrus harus terjadi di Kaisarea Filipi. Saya sendiri mempunyai interpretasi tersendiri. Sepertinya Yesus sengaja memilih tempat ini untuk menantang para murid di hadapan banyak “tuhan” yang lain. Sepertinya Yesus mau bertanya,”Kamu pilih mana, Saya, atau dewa yang ada di Kaisarea Filipi ini?”

Sebenarnya pertanyaan dan tantangan Yesus itu tidak hanya terjadi di Kaisarea Filipi, tapi justru dalam  hidup keseharian kita. Misalnya, kita ditanya oleh suara hati kita,”Kamu mau beli blackberry yang baru, iPad yang baru, atau mendermakan uangmu untuk orang tidak mampu?” persis ketika kita jalan-jalan di mal atau toko-toko elektronik. Suara hati itu seperti Yesus yang bertanya dan menantang para murid, termasuk Petrus, di hadapan pilihan tuhan yang lain di Kaisarea Filipi. Dalam hal ini Petrus lulus dari ujian, nah…bagaimana kita?

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here