TENDA-tenda besar bertiang besi dengan plafon kain berwarna putih sisa acara pelantikan DPP sehari sebelumnya tampak masih kokoh terpasang di sekitar gedung Gereja St. Maria Tak Bernoda – Paroki Tegalrejo, Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan. Cuaca sore terasa gerah, matahari terik bersinar dan angin seolah enggan bertiup.
Tampak umat mulai berdatangan.
Pada Selasa (27/2) ada peristiwa istimewa yang dirayakan oleh seluruh umat yang hadir, yaitu Perayaan Syukur 40 Tahun berdirinya Gedung Gereja St. Maria Tak Bernoda Tegalrejo dan pembukaan rangkaian kegiatan live in dan rekoleksi para imam dan calon imam diosesan dalam persaudaraan Unio Keuskupan Agung Palembang.
Penanda berdirinya gedung gereja ini tercetak dalam tulisan angka di salah satu sudut dinding sayap bangunan. Di dinding itu tercetak dengan kokoh tulisan 27-8-1978 dan hari itu gedung itu tepat berusia 40 tahun.
Ratusan umat dan sejumlah biarawati terlihat hadir memadati gedung Gereja dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Petrus Sukino selaku Ketua Unio KAPal didamping Mgr. Aloysius Sudarso SCJ (Uskup Agung Palembang), Romo Gregorius Jenli Imawan SCJ dan Romo Vincentius Avien Setiawan.
Ada 36 orang, terdiri dari imam, diakon dan calon imam diosesan yang hadir dalam kegiatan live in dan rekoleksi UNIO kali ini.
Kelompok Kor dari Asrama Puteri St. Maria Goreti yang dikelola oleh para Suster Kongregasi Fransiskus Charitas (FCh) turut memeriahkan perayaan ini.
“Telah 40 tahun waktu berjalan dan tempat ini menjadi tempat pertemuan bagi seluruh umat untuk berdoa, memuji Allah dan menimba berkat-Nya. Semoga tempat ini terus menjadi sarana berkumpul dan tempat berdoa bagi seluruh umat”, harap Romo Sukino Pr.
Lebih lanjut, imam diosesan yang kini berkarya di Paroki Katedral St. Maria Palembang ini menjelaskan ini.
“Kehadiran para imam diosesan Keuskupan Agung Palembang ke paroki ini adalah bagian dari agenda rutin UNIO yang berlangsung setiap empat bulan sekali. Para imam diosesan adalah imam keuskupan, kami ingin semakin mengenal umat dan paroki-paroki yang ada di wilayah Keuskupan Agung Palembang sekaligus mengadakan live in atau tinggal di tengah-tengah keluarga, agar para imam dan calon imam diosesan juga bisa belajar merasakan dan menimba pengalaman umat dalam berjuang serta mewujudkan penghayatan imannya setiap hari,” jelasnya.
Hal yang sama kembali ditegaskan oleh Bapak Uskup Agung Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ dalam sambutannya. Beliau berharap agar saat perjumpaan di tengah keluarga, di tengah umat bisa sungguh menjadi saat yang istimewa.
Diharapkan kegiatan ini bukan hanya sekedar menjadi kesempatan untuk lebih mengenal wilayah pelayanan keuskupan tapi lebih lagi agar para imam diosesan bisa belajar dari perjuangan umat dalam menghayati imannya, sehingga para imam bisa sungguh hadir membawa berkat dan sukacita yang sejati di tengah umat yang dilayani.
Usai Perayaan Ekaristi, kegiatan pun berlanjut dengan pemotongan kue ulang tahun oleh Romo Gregorius Jenli Imawan SCJ dan ramah tamah bersama di pendopo paroki.
Kredit foto: Romo Titus Jatra Kelana Pr/Keuskupan Agung Palembang.