KETIKA Pak Jokowi membagikan sepeda kepada rakyat jelata, saya ikut bersukacita dengan si penerima hadiah. Bukan soal sepedanya, tetapi kesukaan yang luar biasa dialami oleh seorang rakyat yang memperoleh hadiah dari Sang Presiden.
Hadiah itu adalah segala-galanya, melebihi apa yang dimilikinya karena diberikan oleh orang yang sangat dihormati dan dikaguminya.
Begitu pula kalau saya membaca kata-kata Yesus hari ini, sangat meluap sukacita. “Jangan gelisah hatimu. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.”
Sungguh pun Tomas mengungkapkan ketidaktahuannya tentang jalan ke rumah Bapa, Tuhan memberi sabda yang menyejukkan, menenteramkan; “Akulah jalan, kebenaran dan hidup”. Yesus adalah jalan menuju rumah Bapa. Yang dikatakan Yesus itu adalah kebenaran karena Dia bukan hanya mengajar dengan kata-kata tetapi melaksanakan-Nya dengan tindakan. Itulah jaminan kebenaran.
Kalau kita meyakini kebenaran itu maka kita akan hidup. Seperti Tomas yang mengimani Yesus dengan berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku” maka kita pun juga dapat mengimani-Nya bahwa Yesus adalah Utusan Allah yang menyediakan tempat bagi kita semua di rumah Bapa.
Dalam Ekaristi-Nya kita bisa menyembah Yesus saat Konsekrasi dan mengucapkan kata-kata iman, “Ya Tuhanku dan Allahku”.
Selamat merenungkan dan sampai jumpa esok pagi dalam Ekaristi Kudus.