Bacaan Markus 9:14-29
SAHABAT pelita hati,
Pelita sabda hari ini berkisah tentang “Yesus mengusir roh dari seorang anak yang bisu.” Ada tiga (3) pokok peristiwa yang dikisahkan dalam perikop tersebut, yaitu: 1) Anak yang Kerasukan roh dan murid yang gagal mengatasinya. 2) Yesus bertindak dan berhasil mengusir roh jahat. 3) Yesus menjelaskan tentang kekuatan doa kepada para murid.
Sahabat terkasih,
Kini saya memberi perhatian pada bagian terakhir yakni nasehat Yesus tentang kekuatan doa. Hal ini diawali oleh murid-murid yang bertanya, mengapa mereka tidak bisa dan tak berhasil mengusir roh itu. Yesus berkata, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.” Doa yang dimaksud oleh Yesus bukan pertama-tama rangkaian kata yang harus diucapkan supaya roh jahat takut dan pergi. Doa adalah ungkapan iman bahwa kita bergantung dan bersandar pada kuasa Allah. Doa merupakan pernyataan iman bahwa bukan kita manusia yang bertindak tetapi Allahlah yang berkuasa. Kedua belas murid memang telah diberi kuasa oleh Yesus untuk mengusir roh-roh jahat, tetapi tak bisa digunakan sekehendak hati. Selalu harus menyertakan Allah sebagai sumber kekuatan. Manusia hanyalah alat yang dipakai oleh Allah untuk menyatakan kuasa-Nya. Sekali lagi doa mengungkapkan ketergantungan manusia pada Allah dan kepercayaan pada-Nya. Kegagalan para murid mengusir roh tentu karenaka mereka terlalu percaya diri dan kurang menaruh kepercayaan kepada Allah. Di sinilah pentingnya doa, saat kita menyerahkan dan menyandarkan diri pada maha kuasa-Nya. Semoga kita pun tak melupakan saat berkanjang dengan Tuhan dalam doa. Apakah aku sudah berdoa di pagi ini?
Ora et labora,
berdoa dan bekerja.
Sambut pagi dengan gembira,
sujud doa pada Tuhan Sang Raja.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)