MEMBERI nama untuk seorang anak berarti sebuah harapan. Nama bukan sembarang nama. Kadang ada anak yang sakit-sakitan. Lalu orang menghubungkan dengan nama dirinya.
Misalnya namanya Ronaldo. Karena sering sakit-sakitan, orang menduga mungkin terlalu berat membawa nama Ronaldo. Maka dibuatlah upacara mengganti nama menjadi Slamet. Dengan harapan supaya anak itu tetap selamat, tidak sakit-sakitan lagi. Hari ini, Gereja merayakan kelahiran St. Yohanes pembaptis. Semestinya nama anak itu adalah Zakharia sesuai dengan nama bapanya, karena demikianlah kebiasaan orang Yahudi memberi nama.
Namun Elisabet dan Zakharia tidak mengikuti apa yang lazim. Mereka memberi nama Yohanes. Orang-orang bereaksi dengan ternganga, “Akan menjadi apakah anak ini nanti, sebab tangan Tuhan menyertai dia”.
Benarlah halnya demikian. Yohanes menjadi nabi besar yang mempersiapkan Almasih. Kita tahu, ada pepatah gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.
Nama yang bagaimanakah akan kita wariskan kepada generasi berikutnya? Selamat merenungkan namamu sendiri. Apa maksud dan harapan orangtua memberi aku nama seperti itu? Masih kuat melek lihat Piala Dunia?