LEWAT SabdaNya pada hari ini, Yesus menegaskan bahwa puasa yang benar, bukanlah sekedar ritual yang memamerkan kesalehan lahiriah agar dipuji dan dikagumi orang di sekitarnya; melainkan sebagai tanda pertobatan, untuk kembali mendekatkan diri kepadaNya.
Sadari bahwa tidak ada gunanya melakukan hal-hal yang nampak saleh di muka publik, namun di dalam hati masih tersimpan segala hal yang jahat seperti dendam, kebencian, kedengkian. Karena tujuan utama berpuasa adalah untuk memurnikan diri dengan cara mengendalikan diri dan membebaskan diri dari kelekatan-kelekatan duniawi.
Saat kita memutuskan untuk menjadi murid Yesus, kita harus bersedia merombak dan memperbaharui cara hidup kita. Berani meninggalkan kehidupan lama yang senantiasa berorientasi pada kepentingan diri sendiri, untuk beralih menuju pada kehidupan baru yang berpusat kepada Dia. Dengan demikian kita harus menyelaraskan seluruh pikiran, tutur kata dan tindakan kita dengan ajaran kasihNya.
Mari ubah diri kita, lakukan seluruh kebaikan dengan tulus dan berlandaskan kasih, bukan demi pencitraan diri.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)