Pelita Hati: 15.07.2018 – Tak Mendua Hati

0
866 views

Bacaan Markus 6:7-13

Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan,  boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka. (Mrk 6:7-9.12-13)

Sahabat pelita hati,

ADA tiga hal yang menjadi pesan pewartaan pelita sabda hari ini,  yaitu

  1. Tuhan mengutus para murid berdua-dua
  2. mereka tak boleh membawa apa-apa kecuali tongkat dan alas kaki
  3. para murid melakukan apa yang diperintahkan Tuhan yakni  memberitakan kabar baik melalui aneka macam perbuatan kebaikan sesuai kuasa yang diberikan Tuhan.

Mengapa berdua-dua? Tugas perutusan bukanlah menjadi tanggungjawab pribadi. Karya gereja adalah karya bersama. Demikian juga hidup beriman kita pun selalu dalam kebersamaan dengan Gereja (umat Allah). Kita saling mengingatkan dan saling meneguhkan. Tuhan juga membawa aneka macam hal (bekal) kecuali yang pokok dan penting adalah tongkat dan alas kaki. Konon, tugas perutusan para murid selalu dilakukan dengan jalan kaki. Alas kaki menjadi pelindung dalam melakukan perjalanan dan tongkat menjadi penopang di kala lelah dan kepayahan. Dengan demikian sebagai seorang murid yang diutus kita harua fokus pada tugas pokok, jangan direpotkan oleh ‘bekal’ atau hal-hal yang tak perlu yang justru mengganggu. Dan pada akhirnya semua murid taat menjalankan tugas perutusan.

Sahabat terkasih,

Saatnya kita bertanya kepada diri kita masing-masing: apakah saya dengan sepenuh hati menghayati panggilan hidup kita? Apakah saya fokus pada tugas dan tanggungjawab yang kita emban? Atau kita sering memikirkan hal-hal yang tak perlu? Apakah kita juga saling mengingatkan dan meneguhkan dalam keluarga dan komunitas? Marilah kita jalani panggilan dan perutusan kita masing-masing dengan sepenuh hati, tak mendua hati.

Nona manis siapa yang punya,
yang punya anak raja.
Wartakan kasih dan cinta-Nya,
di mana saja dan kapan saja.

Dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here