DI akhir perayaan pentahbisan imam di Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan, Yogyakarta akhir Juni 2018 lalu, Bapak Uskup mengutus romo-romo dan frater untuk ditugaskan di luar KAS.
Satu imam tugas studi ke luar negri, satu imam tugas pastoral di Keuskupan Tanjung Karang dan satu frater tugas di Keuskupan Ketapang.
Masing-masing diberi salib sebagai bekal.
Bapak Uskup berpesan, “Salib ini kecil, tetapi berat. Inilah tugas kita mewartakan Kristus yang tersalib kepada semua orang. Semoga para romo selalu berpegang pada pengorbanan Kristus di kayu salib”.
Para murid diutus pergi berdua untuk mewartakan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah ditandai dengan sikap pertobatan dan keselamatan dari berbagai sakit dan terbebas dari kuasa setan. Para murid diajak hanya mengandalkan Tuhan saja, tanpa tergantung dari bekal perjalanan. Mereka diberi kuasa Yesus menyembuhkan.
Kita pun juga diutus mewartakan kabar gembira. Selamat merenungkan. Belgia sementara menang. Tapi apakah akhirnya begitu? Kita lihat saja.