MELALUI perumpamaan tentang pukat yang dilabuhkan di laut, kita disadarkan akan adanya pengadilan terakhir, di mana Tuhan menjadi Sang Hakim Agung. Ia mengadili setiap orang sesuai dengan tindakan mereka selama menapaki penziarahan di dunia. Bagi yang hidupnya menyimpang dari ajaranNya, akan menerima kebinasaan kekal. Sedangkan bagi yang setia menapaki jalanNya, akan masuk ke dalam kehidupan abadi.
Tuhan sungguh maha rahim dan murah hati, dengan sabar dinantikanNya pertobatan kita. Tak henti-hentinya Ia memberi waktu dan kesempatan agar kita memperbaiki diri dan kembali kepadaNya.
Mari mohon rahmat kekuatan daripadaNya agar kita dimampukan untuk hidup selaras dengan kehendakNya, serta setia dan tekun dalam melaksanakan tugas perutusanNya sehingga banyak orang tergerak untuk bertobat dan mengalami kasihNya. Semoga kelak saat kita terjaring ke dalam pukatNya, ditemuiNya kita layak untuk masuk ke dalam pasu keabadianNya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)