Menjadi Tua dan Bahagia di Acara Pelantikan Pengurus PWK Santa Monika Korcab Keuskupan Purwokerto

0
967 views
Pengurus Korcab Keuskupan Purwokerto 2018-2021. (ME Soesiati/Paroki Pekalongan)

PELANTIKAN Pengurus Perhimpunan Warakawuri Katolik Koordinasi Keuskupan Purwokerto telah berlangsung dalam Perayaan Ekaristi di Gereja Santo Petrus Pekalongan, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan penuh syukur.

Romo Sheko Swandi Malindo Pr selaku romo moderator memimpin misa konselebrasi bersama Romo Martinus Ngarlan Pr, Romo Mateus Pr, dan Romo Andreas Gunawan MSC.

Ibu Suraji terpilih menjadi KorCab PWK Santa Monika Keuskupan Purwokerto untuk masa bakti 2018-2021. Pelantikan pengurus baru tersebut dilakukan oleh Ketua PWK Santa Monika Pusat Jakarta Ibu Katarina Susanti Samsudin.

Pembekatan anggota pengurus oleh Moderator Keuskupan Purwokerto: o Romo Sheko Pr.
Sambutan dari Pastor Kepala Paroki St. Petrus Pekalongan: Romo Martinus Ngarlan Pr.
Sambutan dari Ibu Katarina Susanti Samsudin dari Jakarta.

Pelantikan dihadiri oleh para utusan PWK Santa Monika se-Keuskupan Purwokerto yang terdiri dari 13 cabang. Belum semua paroki di Keuskupan Purwokerto yang berjumlah 25 paroki memiliki perkumpulan warakawuri katolik. Di antara para utusan yang hadir terdapat juga ibu-ibu PWK Santa Monika dari Maluku.

Yang tua dan semakin berguna

Dalam homili dan sambutannya, Romo Sheko selaku Moderator Keuskupan menyampaikan bahwa para ibu PWK Santa Monika hendaknya meneladan Santa Monika. Ia adalah pelindung yang menjadi kekuatan utama bagi pertobatan orang yang dikasihinya dan itu tak lain adalah anaknya sendiri, Agustinus, yang akhirnya kelak menjadi salah Orang Kudus.

Melalui berbagai kegiatan, terutama doa, anggota PWK Santa Monika bisa berguna bagi kehidupan orang banyak. Para ibu bisa menjadi motivator kebaikan di tengah keluarga dan masyarakatnya, sambil ikut serta dalam “memayu hayuning bawana, ambrasta Dur Hangkara’ yang artinya ikut memelihara kedamaian, memelihara, keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak.

Ibu Sadikun dari Kebasem, anggota paling sepuh.
Ibu Theopille Pawarti dari PWK St. Monika, meski sudah 82 tahun, namun tetap sigrak semangat memberi dorongan moril kepada para anggota pengurus.
Menjadi tua namun hidup bahagia penuh syukur.
Kelompok utusan dari Paroki Wonosobo, Keuskupan Purwokerto.

Sebenarnyalah, kehadiran para ibu di tengah keluarga, Gereja, dan masyarakatnya memiliki panggilan yang sama. Para ibu bisa terlibat secara aktif dan positif membangun keluarga, gereja, bangsa dan negara dengan budaya kasih dan damai.

Yang tua, kreatif, dan pandai bergaya

Dalam acara ramah tamah di ruang basement gereja, ditampilkan pula aksi dan gaya anggota PWK Santa Monika di atas panggung catwalk yang dikemas dalam bentuk lomba fashion show busana batik. Seluruh peserta adalah anggota PWK Santa Monika Kesukupan Purwokerto yang berjumlah 45 peserta. Diberikan hadiah untuk juara 1, 2 ,3 dan juara harapan 1, 2, 3.

Meski sudah lanjut usia, para ibu tetap mau tampil gaya dalam gelaran peragaan busana batik. Inilah wajah-wajah bahagia para Ibu PWK St Monika.
Ibu Maria dari Paroki Cilacap, peserta yang terbilang paling muda.
Utusan dari tuan rumah Paroki St. Petrus Pekalongan.
Pasar Tiban di basement Paroki Pekalongan: di mana ada pembeli, maka penjual pun lalu mempertontonkan aneka dagangannya.
Tamu agung, utusan dari Keuskupan Amboina, Maluku.

 

Rupa-rupanya para anggota PWK Santa Monika ini masih tetap kreatif walaupun sebagaian besar berusia lanjut. Tampak ketika para ibu memanfaatkan pertemuan tersebut untuk mencari dana dengan berjualan kain batik, pakaian jadi, dan berbagai makanan produksi sendiri.

Akhirnya acara Pesta Nama dan Pelantikan Pengurus Korcab PWK Santa Monika Keuskupan Purwokerto dengan dihadiri oleh kurang lebih 450 peserta dan undangan, yang dimulai pukul 10.20 WIB berakhir pukul 15.00 WIB dengan penuh rasa syukur.

Proficiat PWK Santa Monika.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here