Lentera Keluarga – Sengketa Dan Pertengkaran

0
730 views

Minggu 23 September 2018.
Bacaan: Keb 2:12.17-20; Mzm 54:3-4.5.6.8; Yak 3:16 – 4:3; Mrk 9:30-37

Renungan:

SENGKETA-PERTENGKARAN adalah konflik yang buruk. Yakobus mengungkapkan bahwa sumber sengketa dan pertengkaran bersumber dari dalam  yaitu hawa nafsu yang bergulat dalam setiap pribadi. Bahkan karena hawa nafsu itu, sebagaimana diungkapkan dalam Kitab Kebijaksanaan, orang baikpun diintai untuk dicari-cari kesalahannya. Dari Yakobus dan Kisah Injil hari ini kita diingatkan bahwa sengketa dan pertengkaran dalam hidup dan berkembang juga dalam diri orang-orang beriman. Sengketa dan Pertengkaran menjadi tanda ketidakdewasaan iman  pribadi.

Dalam gereja maupun komunitas, tidak jarang waktu dan konsentrasi banyak terserap bukan untuk mengurusi jalannya sebuah kegiatan tetapi kepada mengelola sengketa dan pertengkaran antar pribadi atau kelompok. Cara pelayanan seperti ini memang tidak baik dan tidak mencerminkan kesaksian hidup sebagai orang kristen, terlebih lagi menyuramkan wajah Yesus di hadapan banyak orang, tetapi itu adalah kenyataan yang harus kita terima sebagai bagian dari hidup dan perlu kita hadapi dengan kedewasaan. Sumbernya bukanlah juklak atau pedoman atau aturan organisasi, tetapi adalah hawa nafsu yang kemudian dibungkus dengan wajah suci. Ketidakberesan pribadi adalah sumber sengekta dan pertengkaran.

Yakobus mengingatkan kepada kita untuk menundukkan hawa nafsu dan hidup di dalam hikmat. Tuhan Yesus mengingatkan para muridNya juga untuk belajar rendah hati. Jangan sampai hawa nafsu dan dosa menghancurkan iman dan kebersamaan hidup dari dalam.

Kontemplasi

Gambarkan bagaimana  sengketa dan pertengkaran itu digambarkan oleh Yakobus.

Refleksi

Apa yang harus kubenahi dalam diriku sehingga aku mampu hidup dalam damai dengan semua orang?

Doa

Ya Bapa, semoga hati yang damai selalu tinggal dalam hidupku; dan ajarilah aku untuk semakin mampu mencermati setiap hawa nafsu yang menyelinap dan membawaku untuk hidup dalam sengketa dan pertengkeran.

Perutusan 

Tundukkan hawa nafsu dalam diri anda sendiri, jika anda ingin hdup berdamai dengan orang lain

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here