“INDAH rencana-Mu Tuhan di dalam hidupku. Walau ku tak tahu dan ku tak mengerti semua jalan-Mu”.
Sepenggal syair dalam lagu itu mau menggambarkan bahwa Tuhan punya rencana indah pada kita. Memang segala sesuatu ada waktunya.
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal. Ada senang ada sedih. Ada sukses ada gagal. Ada siang ada malam. Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.
Orang Jawa bilang “sak drema nglampahi”.
Kita ini hanya menjalani apa kehendak Tuhan. Benar yang dikatakan Pengkhotbah: “Manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”.
Dalam Injil pun manusia tidak dapat menyelami bagaimana mungkin Allah dalam diri Anak Manusia (Yesus) harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga”.
Hal seperti itu tak bisa dipahami. Tetapi Allah punya rencana dan pada akhirnya semua indah pada waktunya. Allah hanya punya satu keinginan membuat manusia selamat dan bahagia. Tidak ada rencana lain. Cuma jalannya bisa beraneka macam.
Karena cinta-Nya Allah tidak kekurangan cara untuk menyelamatkan kita, bahkan kadang cara yang bagi kita tidak masuk akal. Bagaimana mencintai tetapi harus mengorbankan AnakNya? Itulah cara Allah. Kita diajak masuk ke dalam rencana Allah dan memahaminya. Berakit rakit dahulu. Berenang ke tepian. Bersakit dahulu bersenang kemudian. Berkah Dalem.
