Lentera Keluarga Senin, 1 Oktober 2018. St. Theresa Lisieux: Pergumulan Iman

0
300 views
St. Theresia Lisieux "Kanak-kanak Yesus"

Bacaan: Ayb 1:6-22; Mzm 17:1-3.6-7; Luk 9:46-50.

Renungan
Ayub adalah orang yang baik dan beriman, namun kejadian buruk menimpanya bertubi-tubi. Dalam pikiran “berkat dan kutuk”, orang beriman selalu dilindungi oleh Allah dari semua gangguan; tetapi justru itu bertolakbelakang dengan apa yang dialami oleh Ayub.

Segala harta milik yang dikumpulkannya dan anak-anaknya buah cinta kasih yang didoakannya setiap hari direnggut dalam waktu yang singkat. Pergumulan iman Ayub melawan iblis dengan sebuah “pertaruhan yang besar”.

Ayub menang dalam pergumulan itu, sehingga diakhir perikopa itu disimpulkan “

Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa, dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.”

Namun kembali kesimpulan perikopa ini adalah pergumulan iman awal; karena sebentar lagi iblis akan merenggut badannya. Tetapi satu hal yang tidak bisa direnggut adalah nyawanya .

Kita mudah menyalahkan Tuhan dan meletakkan iman kita ketika milik yang kita perjuangankan dan orang-orang yang kita kasihi direngkut begitu saja dari kita. Beberapa dari kita lebih memilih mendapatkan kekayaan dan meninggalkan iman. Tetapi juga ada banyak dari kita yang terus bergumul walaupun pengalaman buruk bertubi-tubi datang menimpa keluarga kita. Kita kadang jengkel “persoalan satu belum selesai, muncul persoalan lain.”

Iman yang tetap dipegang teguh walaupun diwartai dengan tangisan, kedukaan, kesedihan, kelalahan dan keputusasaan. Dan pernah dari kita sampai mengalami tidak mampunyai apa-apa lagi selain hidup kita. Kadang beberapa berpikir: Apakah hidup seperti ini perlu dilanjutkan? Apakah artinya beriman kepada Tuhan ketika Ia tega melihat kesusahan anakNya dan tidak mampu melakukan apa-apa?

Ayub menjadi teladan iman yang tidak mudah bagi kita. Harga iman lebih utama dari apapun yang kita miliki termasuk hidup kita.

Kontemplasi
Gambarkan bagaimana jika pengalaman Ayub itu terjadi dalam hidup anda?

Refleksi
Bagaimana aku tetap setia dalam iman ketika aku mengalami titik nol dalam hidupku?

Doa
Ya Bapa, apapun boleh aku alami dalam hidupku; tetapi hanya satu yang kuminta yaitu mampukan aku untuk terus mencintaiMu Amin.

Perutusan
Jadikanlah iman akan Allah sebagai harta yang paling bernilai dalam hidupku.

https://www.youtube.com/watch?v=LjnA4GpbIaE 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here