Puncta 13.10.18. Lukas 11:27-28 “Berbahagialah Ibu yang telah Mengandung Engkau”

0
997 views
Pandji Wisaksana dan Kick Andy by Ist

ACARA Kick Andi malam ini berkisah mereka yang menolong orang yang tidak mampu melihat karena gangguan mata. Mereka adalah malaikat yang luar biasa.

Saya ingat sebuah kisah ibu dan anaknya. Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya karena ini situasi yang memalukan. Kami memang keluarga miskin. Ibuku mengumpulkan barang-barang untuk dijual. Waktu hari sekolah, ia datang ke sekolah. Aku malu dan sangat benci melihat kedatangannya.

Sesudah itu aku diejek teman-temanku karena ibuku bermata satu. Aku jadi bahan tertawaan. Aku marah besar pada ibuku. Aku sangat berharap ibuku tidak ada. Singkat cerita aku tidak mau terima ibuku. Lulus sekolah aku kuliah di Seoul dan menjadi orang sukses di kota besar. Aku bahagia di sini dan hidup dengan istri dan anak-anakku. Aku tak memikirkan ibuku di kampung.

Suatu kali dia datang ke rumahku tetap dengan satu mata. Rasanya seperti gempa dan langit runtuh. Anakku perempuan lari ketakutan. Aku meregang marah dan mengusir ibuku. “Aku tidak mengenalmu, pergi dari sini.”

Ibuku minta maaf dengan mengatakan bahwa pasti salah alamat. Ia menghilang dalam keramaian. Aku lega tak terganggu lagi. Suatu kali ada reuni sekolah di desa. Aku datang dan mampir ke rumahku yang dulu. Ibuku tergolek tak berdaya di kasur lusuh karena jatuh. Di tangannya ada selembar surat. Katanya mau dikirim untuk aku.

Aku membacanya; “Anakku, hidupku tidak akan lama lagi. Aku tak mampu mengunjungimu. Bisakah sekali waktu engkau pulang ke rumah? Aku sangat merindukanmu. Aku dengar kamu mau datang ke reuni. Aku tidak berani datang ke sekolah. Takut membuatmu malu karena mata ibu cuma satu. Ketahuilah nak, waktu kamu masih kecil, terjadi kecelakaan sehingga kamu kehilangan satu matamu.”

“Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata. Maka kuberikan mataku untukmu. Aku sangat bangga melihatmu dengan mata sempurna melihat dunia. Aku tidak pernah marah kepadamu atas semua yang kau lakukan. Waktu kamu marah, aku berpikir sendiri bahwa semua itu karena kamu mencintai aku. Aku sangat merindukanmu, aku sangat mencintaimu. Kamu adalah duniaku”.

Kisah mengharukan ini mau menegaskan apa yang dikatakan Yesus. Ketika seorang ibu berseru kepadaNya: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau.”

Yesus bersabda, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya”.

Semua ibu adalah orang-orang yang mengasihi anaknya tanpa pamrih. Mereka adalah pendengar dan pelaksana sabda Allah yang nyata.

Terimakasih untuk pengorbanan semua ibu. Kasih ibu sepanjang jalan. Kasih anak sepanjang galah. Mari berterimakasih atas semua pengorbanan. Kita anak sering membuat salah. Berkah Dalem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here