Pelita Hati: 28.10.2018 – Belajar dari Bartimeus

0
2,946 views

Bacaan Markus 10:46-52

Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!”  Lalu Yesus berhenti dan berkata: ” Panggillah dia!” Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.”  Tanya Yesus kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang buta itu: “Rabuni, supaya aku dapat melihat!” Lalu kata Yesus kepadanya: “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. (Mrk 10:47-49.51-52)

SAHABAT pelita hati,

Hari ini kita berjumpa dengan orang hebat dan inspiratif yakni Bartimeus, anak Timeus. Ia hebat walau ia hanyalah seorang pengemis buta. Di mana letak kehebatannya? Ia hebat karena ia tidak takut pada siapa pun ketika ia berteriak-teriak memanggil nama Yesus untuk mohon belas kasihan. Ia tidak mundur sedikitpun ketika orang-orang menegurnya dan meminta dia diam. Di balik keberanian dan keteguhan hatinya itu Tuhan melihat ada iman kuat di hati Bartimeus. Karenanya tanpa membuang waktu Yesus segera menanggapi dan menyembuhkan Bartimeus dengan kata-kata, “Pergilah imanmu telah menyembuhkan engkau!”

Sahabat terkasih,

Inilah kuasa penyembuhan Yesus yang selalu diterima oleh orang yang percaya. Sekali lagi syaratnya adalah iman dan percaya. Inilah yang dimiliki oleh Bartimeus dan Tuhan sungguh tahu iman terdalam Bartimeus.

Sahabat terkasih,

Pengalaman iman dan penyembuhan Bartimeus ini membawa kita pada satu pertanyaan apakah iman kita sehebat Bartimeus? Apakah kita masih memerlukan penyembuhan dari Tuhan?  Sejujurnya masih banyak orang yang “tidak dapat melihat” kebesaran Tuhan.  Ada yang dibutakan karena harta,  ada yang buta hati karena masa lalu yang pahit, dendam, benci dan iri hati. Marilah kita mendekat dan memohon kepada Tuhan agar kebutaan hati  kita pun disembuhkan, “Tuhan, supaya aku dapat melihat.”

Ini kisah Juli dan Romi,
dua sejoli memadu hati.
Tuhan Yesus sembuhkanlah kami,
orang buta orang congkak hati.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here