ORANG bijak sering mengingatkan kepada kita tentang tanda-tanda alam. Kalau ada banyak binatang turun dari Gunung Merapi, itu menandakan ada aktivitas puncak gunung yang membahayakan. Tak lama Gunung meletus.
Kalau air di pantai surut dengan cepat dan banyak ikan di pasir-pasir pantai, akan ada tsunami datang. Kalau bukit digunduli dan pohon-pohon dibabat habis, alam akan murka dengan longsor dan banjir bandang.
Tanda-tanda alam bisa meramalkan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Alam mempunyai hukum-hukumnya dan ketika kita menghancurkannya, alam pun juga akan membalas kita.
Yesus mengingatkan kita, “Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, ‘akan datang hujan.’ Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, “Hari akan panas terik.” Dan hal itu memang terjadi.
Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Tanda-tanda zaman ini mestinya membuat kita bijak dan waspada supaya kita tidak salah bertindak.
Zaman yang berubah dengan cepat ini mesti membuat kita luwes fleksibel menghadapinya.
Fortiter in re, suaviter in modo. Tegas dalam prinsip atau halnya. Lembut dalam caranya. Mari kita tidak larut pada zaman yang berubah tetapi bisa menilai mana yang baik dan yang buruk, benar atau salah supaya tidak terbawa arus yang menyesatkan dan menghancurkan.
Siang-siang mandi air hujan. Badan menggigil karenanya.
Mari waspada menilai zaman. Supaya tidak hancur dilindasnya. Berkah Dalem.
Supaya dibuat perpustakaan rohani Kristem agar dapat dibaca oleg banyak orang khusus orang Kristen dimana didalamnaya ada buku dalam bentuk bacaan langsungdalam bentuk e-booke-digital GBU