Lentera Keluarga – Penatua Jemaat

0
374 views

Senin, 12 November 2018. PW St. Yosafat, Uskup dan Martir.

Bacaan :Tit 1:1-9; Mzm 24:1-4b.5-6; Luk 17:1-6

Renungan

PAULUS memberikan pedoman kepada Titus bagaimana syarat-syarat yang dapat dipilih untuk menjadi penatua jemat yaitu kemampuannya untuk mengelola keluarganya dan karakter hidup kristiani yang teruji. Jika ditanya mudah atau tidak? Tentunya kualifikasi ini tidak mudah ditemukan di antara orang yang masih menggunakan cara hidup lama. Tetapi menurunkan standar syarat  penatua jemaat karena tidak ada yang memenuhi syarat atau tidak ada yang mau juga menjadi masalah yang lebih rumit lagi di kemudian hari.

Pemilihan ketua, koordinator, pemimpin dalam pelayanan atau dalam dunia kerja atau hidup bermasyarakat kadang dilaksanakan dengan “asal”  dan “memaksa” karena tidak ada yang mau. Alasan yang sering terdengar adalah bahwa orang yang dipandang berkualifikasi justru menolak. Pemimpin kita pilih begitu saja, tetapi kemudian setelah berapa saat kita mencercanya dan meninggalkannya.

Berpangkal pada surat Paulus, marilah kita menggunakan hak memilih kita bukan dengan asal atau memaksa orang tetapi dengan sebuah discernment yang menyangkut hidup dan kemampuan orang. Pemimpin iman yang baik menyinarkan nama Kristus tetapi pemimpin iman yang buruk akan menyuramkan nama Kristus dan menghancurkan jemaat Kristus. Gunakanlah hak untuk berdiscernment dan memilih pemimpin iman yang terbaik.

Kontemplasi

Renungkanlah mengapa Paulus memberikan syarat-syarat Penatua Jemaat kepada Titus.

Refleksi

Bagaimana sikap dan caraku dalam memilih pemimpin iman atau pemimpin masyarakat?

Doa

Ya Bapa, semoga kami memilih pribadi yang terbaik untuk menjadi pemimpin kami dalam iman, hidup menjemaat dan hidup bermasyarakat, Amin.

Perutusan

Pilihlah para pemimpin dengan penuh tanggungjwab terhadap Tuhan, kebaikan jemaat maupun kehidupan bermasyarakat

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here