Persaudaraan di Garis Tipis Pertemuan Hidup dan Kematian

0
115 views
Uskup Keuskupan Manado Mgr. Joseph Theodorus Suwatan MSC memberkati jenazah Pastor Yori Yakobus Sandehang Pr --imam diosesan Keuskupan Manado-- yang baru saja meninggal dunia, Minggu pagi tanggaal 16 Oktober 2016. (Courtesy of Radio Montini)

HOW does it feel?
Got no one on your side
It isn’t how
It is really meant to be

As light and shadow
The sun and the moon
Torn between love and hate
I’ve gotta get it somehow
Gaining by losing always haunt us
To our dying day, stuck in the haze
How did it ever come to this?

I thought I’d never see you again
Once the stars were scattered in pieces, all over the galaxy
Eyes on eyes, what d’you wanna regain?
After all, I wonder how you feel ’bout this madness

Lirik Light and Shadow adalah sebuah theme song. Untuk film Animated Guardian. Lagu ini  sesuai dengan proses pendampingan salah satu umat yang menghadapi sakratul maut beberapa waktu lalu.

Garis tipis pertemuan kehidupan dan kematian dalam waktu yang singkat. Sebuah momen yang tak bisa kami ubah, namun kami harus menerima. Kesakitan, penderitaan, cinta, dukungan dan harapan melebur jadi satu.

Tangan yang memegang semakin erat dan jari-jemari yang mencengkeram merupakan gambaran betapa sungguh kesakitan dan ketakutan akan lepasnya roh dengan badan.

Doa menjadi satu-satunya jembatan peristiwa saat itu. Mulut tak berhenti mengucapkan doa-doa dalam kata-kata maupun dalam lagu Maria. Tak ada hal lain yang bisa dibuat. Selain kepasrahan pada Tuhan dan meminta Tuhan memberi yang terbaik.

Kalimat-kalimat yang menguatkan untuk beliau saat itu bahwa Yesus yang tersalib juga menderita. Berharap beliau menyatukan penderitaannnya dengan penderitaan Yesus sehingga mendapat kekuatan Ilahi.

Selebihnya proses alami terjadi antara beliau, maut dan Yesus. Saya adalah pihak luar.

***

Inilah momen terakhir yang bisa saya berikan untuk beliau. Saya tak akan lagi melihat beliau secara fisik dan tak akan pernah lagi menanam tanaman bersama. Saya mau menemaninya dalam menghadapi situasi sakratul maut.

Memberikan tangan untuk beliau pegang bahkan beliau cengkeram. Bahasa tubuh yang mau mengatakan bahwa beliau tidak sendiri, saya ada bersamanya dalam doa-doa yang tak henti.

Permintaan maaf beliau sampaikan saat tubuh meronta kesakitan dan gerak bibir yang terputus-putus. Saya katakana iya dan anggukan kepala.

Sebagai manusia yang serba terbatas usaha secara medis telah dilakukan secara maksimal namun semuanya itu bergantung pada kehendak Tuhan.

Pertemuan antara kehidupan dan kematian hanya dapat dijembatani dan diletakkan pada iman. Iman akan Kristus yang memberi kekuatan dan pengharapan tanpa akhir. Bahkan saat sang roh tak lagi hidup dalam dunia.

Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati bagi dirinya sendiri. Sebab, jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati untuk Tuhan.

Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup Roma 14:7-9.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here