BANYAK cara untuk berbuat kebajikan dan melakukan perbuatan-perbuatan baik untuk orang lain. Salah satunya adalah berdonasi. Berbuat kebajikan bisa dilakukan dengan cara memberi sejumlah uang atau barang demi satu-dua intensi mulia dan luhur: memenuhi kebutuhan orang lain atau demi memajukan program dan pengembangan kapasitas pihak lain.
Dalam konteks inilah, YASS (Yayasan Sahabat Seminari) dan Komunitas Peduli Seminari (KPS) bersama tiga mitranya yakni Komisi Seminari KWI, PUKAT KAJ (Profesional Usahawan Katolik Keuskupan Agung Jakarta), dan Tunas Muda School lalu menggelar konser amal untuk kalangan sendiri. Tahun 2017 ini, konser amal untuk membantu program pendidikan seminari dan pengembangan kapasitas para pengampu pendidikan di beberapa seminari di seluruh Indonesia ini mengambil titel A Night with A Misson 2017.
Konser amal bertitel A Night with A Mission 2017 ini akan digelar di Ciputra Artpreneur Theater di Gedung Lotte Shopping Avenue Lt 13 di Jl Prof. DR. Satrio (Cassablanca), Karet Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan.
Pentas musik amal ini akan berlangsung pada hari Minggu malam tanggal 8 Oktober 2017 mulai pukul 18.00 tepat sampai 22.00 WIB.
Dukungan para artis berkualitas
Konser amal A Night with A Mission 2017 akan menghadirkan para musisi dan penyanyi papan atas dengan tampilan pentas musik yang didukung oleh:
- Jubing Kristianto, gitaris alumnus Kolese Loyola Semarang.
- Maruli Tampubolon.
- Angela July.
- Samuel Dharmawan.
- Lisa A. Riyanto.
- The Elis4beth.
- Shantell Vocal Ensemble.
- Tunas Muda Children Choir.
- Dengan iringan Widya Kristianti Orchestra.
Program konser amal untuk membantu pendidikan seminari (sekolah khusus pendidikan calon imam) dengan titel A Night with A Mission 2017 ini didukung oleh YASS, KPS, PUKAT KAJ, Komisi Seminari KWI, dan Tunas Muda School.
Konser musik amal ini akan dikemas menarik dengan menampilkan lagu-lagu soundtrack yang membahana di sejumlah film laris selama beberapa tahun dan dasawarsa terakhir ini seperti The Mission, The Sound of Music, La La Land, Frozen, Moana, Beauty and the Beast, Sister Act, Mamma Mia!, Badai Pasti Berlalu, dan Laskar Pelangi.
Mendukung pengembangan mutu pendidikan seminari
Menjawab Sesawi.Net, Lauren Sarinah dari YASS dan Komunitas Peduli Seminari (KPS) menyampaikan bahwa konser amal ini merupakan pentas yang kedua kalinya. “Konser pertama kali terjadi tiga tahun lalu. Saat itu, konser amal tersebut mengusung tema Peduli Kasih Seminari –Charity Concert dan berlangsung di TIM tanggal 18 Oktober 2014 silam,” jelasnya.
YASS dan KPS lahir dari ‘rahim’ ibu kandung PUKAT KAJ yang sebagai organisasi dan komunitas ingin terlibat membantu Komisi Seminari KWI. Niat mulia itu muncul dilatarbelakangi oleh keprihatinan para penggiat dan pemerhati seminari atas kondisi sekolah-sekolah khusus pendidikan calon imam (seminari) dan rendahnya jumlah tahbisan imam.
Lainnya adalah kondisi fisik sejumlah infrastruktur seminari-seminari yang membutuhkan penanganan mendesak untuk dilakukan renovasi atau penambahan fasilitas-fasilitas belajar baru sesuai kebutuhan zaman dan tuntutan pendidikan masa kini.
Konser amal ini dilakukan dalam konteks upaya penggalangan dana untuk membantu program-program YASS dan KPS dalam kerjasamanya dengan Komisi Seminari KWI.
Keprihatinan lainnya adalah semakin sedikitnya jumlah bantuan finansial dari lembaga-lembaga donor di Eropa untuk pendidikan calon imam yang dulu pernah diterima oleh seminari-seminari di Indonesia. Hal itu terjadi, karena lembaga-lembaga donor itu kini telah mengalihkan perhatiannya ke negara-negara Afrika. Mereka menilai gereja-gereja di Asia kini dianggap telah bisa mandiri secara finansial.
Audiensi dengan Sekretaris Komisi Seminari KWI
Beberapa pekan lalu, sejumlah anggota pengurus YASS dan penggiat KPS telah melakukan audiensi bertemu dengan Romo Joseph Kristanto Suratman Pr, Sekretaris Komisi Seminari KWI. Kepada Romo Kris, pengurus YASS dan KPS menyampaikan maksud dan tujuan program acara berlabel konser musik amal ini.
Romo Kris sepenuhnya mendukung pementasan konser untuk tujuan amal bagi pengembangan mutu pendidikan seminari-seminari di seluruh Indonesia.
Sebelum mengemban tugas sebagai Sekretaris Komisi Seminari KWI mulai Agustus 2017 lalu, selama kurang lebih enam tahun lamanya Romo Kris menjabat Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan Yogyakarta. Sejak muda di Seminari Mertoyudan kurun waktu 1977-1981 sebagai seminaris, Romo Kris sudah mengakrabi dunia musik gerejani dalam kapasitasnya sebagai cantus, pengurus musik seminari arahan Romo Riawinarta Pr.
Ketua Komisi Seminari KWI saat ini adalah Mgr. Ludovicus Simanullang OFMCap, Uskup Keuskupan Sibolga – Sumatera Utara.
Reservasi undangan
Untuk berdonasi dengan membeli undangan melalui reservasi tiket konser, kami persilahkan para donatur segera mengontak narahubung Sekretariat PUKAT KAJ dengan:
- Rinta di nomor HP 0811 188 7750.
Berikut ini besaran kontribusi yang diharapkan dari para donatur untuk seminari melalui Komisi Seminari KWI:
- Kategori Titanium plus arranged dinner: Rp 2.000.000,00.
- Kategori Titanium: Rp 1.000.000,00.
- Kategori Platinum: Rp 750.000,00.
- Kategori Gold: Rp 500.000,00.
- Kategori Silver: Rp 300.000,00.
Semua kategori ini sudah termasuk paket menu light dinner yang disediakan.
Dengan datang menyaksikan konser amal bertitel A Night with A Mission 2017, maka Anda tidak hanya terhibur melihat pentas musik. Lebih dari itu, Anda berpartisipasi dalam kegiatan mulia yani melakukan kebajikan dengan berdonasi demi kemajuan pendidikan calon-calon imam yang kini tengah studi di seminari-seminari di seluruh Indonesia.