“A Walk in the Woods”, Penghayatan Hidup Dua Sahabat Lama

0
2,929 views

MENDAKI gunung alias hiking merupakan kegiatan yang identik dengan anak muda yang suka tantangan alam terbuka. Menjadi aneh dan dipertanyakan ketika orang tua usia di atas 60 tahun tiba-tiba kepingin hiking, apalagi yang ditargetkan adalah rute luar biasa panjang – 3.500 km – yaitu Appalachian Trail.

Salah satu rute paling beken di Amerika Serikat ini terbentang dari Gunung Katahdin di kota Maine sampai Gunung Springer di Georgia. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya? Tak kurang 5 sampai 7 bulan normalnya. Tak heran Appalachian Trail diklaim oleh badan konservasinya sebagai rute hiking terpanjang di dunia.

Cerita tentang dua cowok gaek yang ingin menaklukkan rute Appalachian tersebut menjadi inti dari film drama komedi A Walk in the Woods. Benar, ini film drama, bukan film aksi. Bukan pula film yang membuat penontonnya terbelalak mengikuti petualangan seru dan menegangkan seperti film hiking The Everest.

Film ini boleh dikategorikan sebagai film komedi yang sangat halus, tidak ada adegan vulgar maupun lelucon slapstik yang norak. Film ‘ringan’ ini membawa penonton lebih ke wisata spiritual daripada memicu adrenalin.

WalkInThe Woods
Akhirnya, dua pria gaek sampai di puncak ketinggian menikmati pemandangan alam. (Ist)

Nama-nama besar yang merupakan langganan dalam ajang Oscar dan penghargaan lain menjadi pemeran utamanya. Robert Redford, pemilik dua piala Oscar – sebagai sutradara terbaik di tahun 1981 dan Lifetime Achievement di 2002 – dikagumi sebagai aktor senior yang piawai. Sedangkan teman jalannya dilakoni dengan hebat oleh Nick Nolte. Kedua aktor yang usianya kalau digabung sudah di atas 150 tahun ini menunjukkan kualitas akting yang memukau.

Perjalanan edan
Plot cerita dimulai ketika penulis Bill Bryson merasa bosan dengan rutinitas hari-harinya ketika usianya mencapai 60an. Ketika dia berjalan kaki dekat rumahnya dan melihat papan petunjuk arah Appalachian Trail, dia mendapatkan ide untuk melakukan petualangan besar yang dia perkirakan akan memakan waktu enam bulan.

Ide nyeleneh ini tentu saja ditentang oleh keluarganya terutama oleh Catherine, istrinya yang mantan perawat. Tetapi sebagai pendamping yang memahami suasana hati suaminya, dia akhirnya menyetujui dengan catatan perlu ada teman perjalanan.

Pencarian teman rupanya tak mudah, semua kawan yang dihubungi Bryson menganggap ide tersebut edan dan konyol. Sampai suatu hari dia ditelpon oleh kawan lama yang telah 40 tahun tidak berjumpa, Stephen Katz. Akhirnya, walau Catherine segan melepaskan suaminya berpetualangan dengan teman yang terkenal sembrono dan berpenampilan jelas kurang bugar tersebut.

A-Walk-in-the-Woods
Nick Nolte (kiri) dan Robert Redford

Santai tapi bernas
Perjalanan keduanya membawa kita melihat pemandangan menarik pegunungan dan mencicipi bagaimana model bush walking di Amerika. Perjalanan mereka tampak ‘ringan’ dibanding film-film hiking yang sekarang lagi populer. Jelas kondisi mereka yang tidak muda dan tidak terjaga terus menerus membuat perjalanan mereka sulit. Akibatnya setelah tiga bulan mengikuti trek dengan susah payah, mereka belum mencapai setengah dari rute tersebut.

Nikmati dialog yang disajikan dan makna yang tersirat. Perbedaan mereka berdua dalam memandang hidup mengajarkan keduanya dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing. Persahabatan erat di masa sembrononya anak muda terjalin kembali di masa tua. Tontonan yang santai tapi sarat makna hidup.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here