Ada Damai Saat Perang di Hutan Ardennes, Belgia

0
407 views
Ilustrasi - Perang.

Bacaan 1: Ul 30:10-14
Bacaan 2: Kol 1:15-20
Injil: Luk 10:25-37

KURUN waktu Desember 1944–Januari 1945 merupakan pertempuran paling berdarah dan terbesar dalam Perang Dunia II. Terutama di wilayah Belgia, Angkatan Darat Amerika Serikat di pihak Sekutu Barat melawan tentara Jerman di front Eropa Barat.

Sebuah keluarga kecil tinggal di hutan wilayah Ardennes, Belgia. Elisabeth Vincken dan putranya, Fritz berlindung dari cuaca beku serta dari pasukan musuh yang bersembunyi di pedesaan dan siap menyerang. Sang ayah ikut berperang di pihak Jerman.

Pada malam Natal 1944, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan ternyata pasukan Amerika dengan salah satu tentaranya terluka. Elisabeth serasa jantungnya copot melihat situasi ini.

Tidak menolong takut ditembak, mau menolong takut dieksekusi oleh tentara Jerman karena dianggap membantu musuh.

Tidak lama kemudian pintu kembali diketuk dan ternyata pasukan Jerman. Perasaannya semakin kalut. Ia membayangkan bakal pecah pertempuran di rumahnya.

Ia mempersilakan mereka masuk dan seperti sebelumnya dengan syarat menanggalkan senjata di luar.

Elisabeth menyajikan makan malam yang panas untuk menghangatkan suasana. Sementara mereka hanya diam, canggung saling memandang.

Hingga akhirnya, salah satu tentara Jerman yang juga paramedis menawari merawat tentara Amerika yang terluka.

Setelah merawat, mereka duduk bersama menyantap makan malam. Dan sesudah itu pasukan Amerika pamitan. Oleh tentara Jerman, mereka diberi peta arah menuju camp dengan jalur yang aman.

Ada damai malam Natal di hutan Ardennes, Belgia.

Bukti bahwa kehendak Tuhan melampaui kehendak manusia.

Samaria adalah musuh bangsa Yahudi, dianggap kafir. Namun justru mampu menunjukkan belas kasihnya pada seorang yang dirampok serta dianiaya penyamun. Sementara orang-orang Yahudinya sendiri malah menghindarinya.

“Pergilah, dan perbuatlah demikian!”

Sabda-Nya kepada para ahli Taurat yang mencobai-Nya.

Sabda-Nya itu tidak sukar untuk dilaksanakan, karena tidak berada di langit maupun seberang lautan. “…firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.”

Demikian Musa mengajarkannya kepada bangsa Israel.

Kepada jemaat Kolose, Rasul Paulus mengajarkan bahwa,

Yesus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, dalam Dialah diciptakan segala sesuatu.

Pesan hari ini

Berbuat baiklah dengan tulus tanpa pandang bulu siapa yang ditolong.

Sabda-Nya mudah untuk dilaksanakan, hanya masalahnya niat saja. “Sayangi seseorang yang berada di dekatmu. Jagalah ia yang selalu ada untukmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here