Agnes dan Gita Membantu di Balik Layar Posko Layanan Kemanusiaan Gereja St. Petrus Paroki Cianjur

0
268 views
Agnes dan Gita, relawan kemanusiaan dari kalangan OMK Paroki Cianjur. (Caritas Regio Jawa)

“SAYA baru saja lulus dari Fakultas Hukum Universitas Surya Kencana Cianjur. Sehari-hari aktif sebagai Orang Muda Katolik di Paroki St. Petrus Cianjur. Gempa yang terjadi pada hari Senin, 21 November 2022 kemarin merupakan pengalaman pertama saya dalam menghadapi bencana.”

Demikian Agnes Mega E Sinurat, yang akrab dipanggil Agnes mengatakan.

Sebagai Ketua Orang Muda Katolik Gereja St. Petrus Paroki Cianjur Keuskupan Bogor, ia tidak bisa hanya tinggal diam, ketika daerahnya yang dia cinta ini mengalami bencana.

“Sedih rasanya melihat dan mengetahui teman, sahabat, dan kerabat serta warga masyarakat banyak yang menderita karena gempa ini,” kata Agnes

Setelah kejadian gempa, Agnes dan beberapa OMK ikut terlibat bersama pastor dan pengurus Dewan Pastoral untuk merespon peristiwa bencana.

“Ini merupakan pengalaman pertama saya,” kata Agnes.

“Meskipun demikian, dengan tenaga yang saya miliki, saya ikut ambil bagian. Dengan terlibat saya mendapatkan banyak hal, bertemu dengan banyak orang baru yang berkehendak baik untuk membantu warga Cianjur yang terdampak bencana,” tambahnya.

Awalnya Agnes merasa khawatir tidak dapat menjalankan kepercayaan dari pastor dan tim yang menempatkannya sebagai kepala logistik di Pos Pelayanan Kemanusiaan Gereja St. Petrus Paroki Cianjur.

Bersama OMK Paroki Cianjur

Namun Pastor Paroki memberikan arahan kepadanya untuk mengurus bagian logistik, mencatat dan mengatur keluar masuk barang bantuan bersama beberapa anggota OMK lainnya.

“Saya mesti harus banyak belajar untuk sabar dalam menjalankan tugasku sebagai kepala gudang atau logistik, karena bertemu orang dengan karakter dan keinginan yang berbeda-beda,” ujar Agnes.

Namun keinginan untuk belajar, perjumpaan dengan para relawan yang datang dan membantu di Pos Pelayanan Kemanusiaan Gereja St. Petrus Paroki Cianjur, serta melihat semangat para relawan tersebut dalam  memperjuangkan kemanusiaan dan mengangkat martabat sesama manusia, membuat Agnes bersemangat untuk terus melayani.

“Ada rasa bahagia yang tak ternilai harganya ketika melihat orang lain yang kita bantu merasa bahagia,” ungkap Agnes.

“Meski capai, tapi dapat rasa yang tak ternilai harganya ketika melihat orang lain bahagia,” tambahnya.

Di bagian logistik

Selain Agnes, ada juga Brigitta Dwi Suryaningrum, OMK Gereja St. Petrus  Paroki Cianjur yang terlibat di bagian Logistik Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus Cianjur.

Meski saat ini Gita, sapaan akrabnya, masih kuliah di Fakultas Psikologi semester 7 Universitas Kristen Maranatha Bandung, namun ia tetap ikut terjun dan terlibat dalam kegiatan untuk membantu warga terdampak gempa Cianjur.

Meskipun Gita dan keluarganya terdampak gempa, namun hal itu tidak membuat Gita dan keluarganya larut dalam kesedihan.

“Tak menyangka kalau Cianjur akan terjadi gempa, karena selama ini kita tinggal aman dan damai saja,” ungkap Gita.

“Rasa kaget, sedih bercampur jadi satu,” lanjutnya.

Meskipun tidak terjun langsung ke lapangan membantu warga yang terdampak bencana, Gita tetap merasa bahagia.

“Barang-barang dari gudang logistik ketika sampai ke tangan para penerima manfaat dan ketika hal itu dapat membantu mereka untuk bisa bertahan hidup di tenda pengungsian, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya,” ucap Gita.

Bertemu orang baru, mendapat pengalaman baru menjadi suntikan semangat baginya untuk semakin total dalam melayani warga terdampak gempa Cianjur.

Meskipun sambil mengikuti kuliah secara daring dan mengerjakan tugas-tugas kuliahnya, Gita tetap hadir dan aktif bersama teman-teman OMK St. Petrus lainnya di bagian logistik. Meskipun capek, tapi ketika itu dilakukan bersama-sama dengan teman dan orang lain yang satu hati, maka tidak terasa capeknya.

“Jangan pernah lelah bekerja di ladang Tuhan,” pungkas Gita. (ysubay/mdk)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here