AMBON –sebuah kota nan indah—di Ibukota Provinsi Maluku kembali didera “kerusuhan” berbau sektarian. Pertikaian antarwarga pecah di Ambon, Selasa (13/12) dinihari tadi di sebuah lokasi sedikit di luar jantung kota Ambon.
Kerusuhan dinihari tadi menyebabkan 16 orang menderita luka, sementara 4 rumah warga setempat menjadi sasaran kemarahan dan dalam sekejap wuzzz….api pun membakarnya.
Berbagai senjata “tradisional” seperti panah, ketapel, batu, bom molotov ditemukan di arena “perang”. Demikian keterangan Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa malam sebagaimana dikutip Detik.com.
Konflik horizontal di Ambon ini membuat Menkopulhukam Marsekal (Purn) Djoko Suyanto bergerak cepat. Selain mengontak Gubernur Maluku dan Muspida setempat agar segera melokalisir konflik dan mencari solusi damai, Djoko yang juga mantan Panglima TNI ini kembali menyerukan semangat perdamaian di Maluku.
Konflik dinihari tadi itu sebenarnya merupakan “perpanjangan” dari konflik sehari sebelum, ketika di hari Senin ada dua kelompok berbeda bertikai hingga membuat 2 warga setempat terkena luka panah.
Malam ini, kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, suasana kondusif sudah kembali normal, meski sisa-sisa ketegangan masih terasa.
Para Pemimpin POLRI (polsi Republik Indonesia) banyak mengorbankan angotanya di tembak mati oleh OPM, Angota TNI atau POLISI/ BRIMOB mati di Papua tidak ada artinya bagi Para pemimpin jendaral, kapolda, kapolres. bahkan mereka kehilangan nyawa meninggalkan anak istrinya. aparat di papua dimanaafaatkan demi kepentingan asing Freeport. sedangkan nyawa mereka di pertarukan loyal dan setia kepada atasan. yawa anggota TNI/PORI mudah di sembelih oleh pimpinannya. sudah banyak meninggal