AIR mata seorang ibu dan anak. Seorang ibu dan anak bisa menangis bersama, ketika mengalami penderitaan yang sama. Penderitaan yang dialami adalah ketika mereka yang dicintai tidak merasakan bahwa mereka dicintai.
Cinta yang tidak ditanggapi dengan cinta. Cinta yang tidak ditanggapi. Cinta yang tidak pernah dijawab.
Air mata seorang ibu dan anak. Tiba-tiba muncul saat saling berkisah. Kisah yang awalnya hanya disimpan sendiri, sekarang dibagikan.
Ternyata, kisah yang dapat diceritakan itu begitu melegakan, tetapi jatuhnya air mata tidak bisa dibendung lagi, karena ada kelegaan yang luar biasa. Seperti tidak ada yang mau disisakan. Semuanya dibersihkan dengan air, yaitu air mata.
Air mata seorang ibu dan anak! Hanya bisa terjadi ketika keduanya tulus mencintai. Jangan pernah menyalahkan seorang ibu, karena dia adalah pribadi yang membuat kita hidup.
Jangan pernah mencaci-maki seorang ibu, karena dia adalah sosok pribadi yang tidak pernah berhenti mencintai. Dan jangan pernah melupakan seorang ibu, karena dia tidak pernah berhenti untuk mendoakanmu.
Bagaimana dengan seorang ibu yang melupakan anak dan keluarganya dan ingin mencari kebahagiaannya sendiri? Mungkin dia seorang ibu yang sedang “salah arah”. Bisa jadi dia sedang “tergoda”.
Bisa jadi dia sedang mencari cinta “yang semu”. Ibu yang semacam ini tidak akan pernah punya air mata, apalagi bisa menangis bersama dengan anaknya.
Untuk ibu yang bertingkah seperti ini, aku hanya bisa berkata, “kembalilah! Anak dan keluarga sedang menunggumu.”
Hong Kong, 22 April 2020