![Menikmati beningnya perairan di kawasan wisata bahari perairan Teluk Kiluan, Lampung. (Romo Titus Jatra Kelana Pr)](https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2021/12/WhatsApp-Image-2021-12-14-at-17.27.22-1-696x321.jpeg)
AIR adalah elemen fundamental bagi kehidupan di Bumi.
Sekitar 71% permukaan Bumi tertutup oleh air, dengan 97% di antaranya berada di lautan dan hanya sekitar 2.5% merupakan air tawar yang dapat dikonsumsi manusia (Gleick, 2014). Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 1% yang dapat diakses secara langsung karena sebagian besar terkunci dalam es atau berada jauh di bawah tanah.
Peran Vital Air bagi Kehidupan Setiap makhluk hidup membutuhkan air untuk bertahan hidup. Tubuh manusia sendiri terdiri dari sekitar 60% air (Mitchell et al., 1945).
Air memiliki peran penting dalam berbagai fungsi biologis, seperti:
- Mengatur suhu tubuh melalui keringat dan evaporasi.
- Membantu pencernaan dan transportasi nutrisi dalam tubuh.
- Melumasi sendi dan organ vital.
- Membantu detoksifikasi melalui urine dan keringat.
Selain itu, air sangat penting dalam sektor pertanian, industri, dan energi. Misalnya, 70% dari konsumsi air global digunakan untuk irigasi pertanian (FAO, 2020), sedangkan sektor industri menggunakan air dalam proses manufaktur dan pendinginan mesin.
Krisis Air Global
Meskipun air tampak melimpah, akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan global. Menurut laporan UNESCO (2021), sekitar 2.2 miliar orang di dunia tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman.
Beberapa faktor penyebab krisis air meliputi:
- Pencemaran air: Limbah industri, pertanian, dan rumah tangga mengandung polutan yang mengurangi kualitas air.
- Perubahan iklim: Pemanasan global menyebabkan perubahan pola hujan dan meningkatkan kekeringan di berbagai wilayah.
- Eksploitasi berlebihan: Penggunaan air yang tidak terkendali mengakibatkan penurunan sumber daya air tanah dan sungai.
Pentingnya Konservasi Air
Upaya konservasi air menjadi semakin mendesak. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga ketersediaan air bersih antara lain:
- Efisiensi penggunaan air: Menggunakan teknologi hemat air di rumah tangga dan industri.
- Pengelolaan limbah: Mengurangi pencemaran dengan pengolahan limbah yang lebih baik.
- Reboisasi dan pelestarian ekosistem air: Hutan dan lahan basah membantu menjaga keseimbangan siklus air.
Mengelola sumber daya air berkelanjutan
Air adalah sumber daya yang sangat berharga dan tak tergantikan bagi kehidupan di Bumi. Krisis air yang terjadi di berbagai belahan dunia menunjukkan perlunya tindakan nyata dalam menjaga dan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Kesadaran akan pentingnya air harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan dan kebijakan yang berpihak pada lingkungan. Dengan langkah-langkah konservasi yang tepat, kita dapat memastikan bahwa air tetap tersedia bagi generasi mendatang.
Bumi bukan milik pribadi
Kesadaran untuk menghormati bumi sebagai milik Allah – bukan hak pribadi – penting menjadi landasan. Apalagi setelah pandemi covid-19 yang memberikan pelajaran pahit kepada umat manusia tentang ketidakberdayaan makluk ciptaan yang disebut paling tinggi tersebut.
Bumi seakan menjadi milik pribadi-pribadi. Bumi dijadikan aset dan dikelola untuk kepentingan pribadi, sesaat dan tidak memperhitungkan kesinambungan ke depan.
Kerusakan yang terjadi – kehilangan spesies tanaman dan hewan, pencemaran kemurnian udara, pengerukkan harta bumi semena-mena – terjadi sejak manusia menjadi ‘makin beradab’. Paradox tragis antara keberadaban yang berbalik dengan tindak kebiadaban terhadap alam.