Akhir Penantian

0
53 views

• Bacaan 1: 1Yoh. 2:12-17
• Injil: Luk. 2:36-40

Setiap orang pasti pernah mengalami jenuhnya menanti sesuatu yang dtunggu. Bisa jadi sedang menunggu bus, KRL, antri di Bank atau suatu kabar penting. Waktu seolah melambat, membosankan, menjengkelkan dan mengganggu produktifitas.

Namun berbeda dengan Hana.

Menjanda di usia muda setelah menikah selama tujuh tahun, ia tidak meratapi keadaanya. Waktu-waktu selanjutnya malah ia gunakan untuk menantikan Sang Mesias. Hidup ia fokuskan untuk melayani Allah di rumah-Nya.

Hana bertekun dalam doa, beribadah, berpuasa dan mengajar banyak orang.

Penantiannya terhadap Mesias baru datang di saat usianya sudah lanjut. Hana melihat bayi Mesias dalam pelukan ibu-Nya, ia segera mengenali-Nya. Hatinya penuh sukacita menyambut, membuatnya segera memuji Allah dan menyampaikan kabar sukacita itu kepada semua orang Yahudi.

Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

Sebuah penantian panjang yang membuahkan hasil.

Karena Mesias yang ditunggu telah hadir dan melaksanakan tugas pengutusan-Nya menebus dosa manusia, maka Santo Yohanes mengingatkan semua pengikut Kristus. Ia menulis kepada bapa-bapa, orang-orang muda dan anak-anak yang mengimani Kristus.

“…anak-anak, bapa-bapa…karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.

Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.”

Lebih lanjut santo Yohanes Penginjil berpesan,

“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”

Apa yang berasal dari dunia akan lenyap.

“…tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”

Pesan hari ini

Penantian panjang tak selamanya sia-sia, Nabiah Hana telah membuktikannya. Sang Juru Selamat telah datang menebus dosa manusia, maka jangan sia-siakan hidupmu setelahnya.

“Detik-detik mungkin terasa begitu lambat saat kita harus menunggu. Namun menantikan datangnya Sang Juru Selamat selalu penuh sukacita.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here