Akhir Zaman

0
64 views
  • Bacaan 1: Dan. 12:1-3
  • Bacaan 2: Ibr. 10:11-14,18
  • Injil: Mrk. 13:24-32

Pembahasan tentang akhir zaman menurut Kitab Suci disebut sebagai eskatologi. Banyak orang memperbincangkan tentang akhir zaman hingga hari ini. Apa yang akan terjadi?

Banyak orang membayangkan terjadinya kengerian seperti digambarkan dalam film Armagedon. Hujan meteor dahsyat menghancurkan Space Shuttle Atlantis yang mengorbit, sebelum memasuki atmosfer dan membombardir Kota New York, Boston, Philadelphia, Moncton, Halifax, dan Newfoundland.

Kitab Suci mengatakan memang akan dimulai dengan semua kengerian, namun bukan itu satu-satunya yang terjadi. Dengan memahami eskatologi, bisa mempengaruhi cara hidup dan apa yang harus dilakukan sesuai kehendak-Nya.

Umat katolik fokus pada kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya di dunia (Parousia). Kapan terjadinya akhir zaman, tidak ada yang tahu seperti disabdakan sendiri oleh Tuhan Yesus:

“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.” (Mrk 13:32).           

Bahkan Tuhan Yesus sendiri pun tidak tahu, hanya Allah Bapa saja yang tahu. Daniel (Dan 12:3) menubuatkan:

“Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya”

Sebuah nubuat yang menantang setiap orang untuk menjadi bijaksana dan tentunya tidak mudah. Menjadi bijaksana perlu perjuangan, terutama mengalahkan diri sendiri. Sama seperti menjadi seorang juara dalam kompetisi, perlu proses panjang dan melelahkan serta pengorbanan hidup.

Pada saat “Parousia” (akhir zaman), setiap umat katolik memiliki harapan untuk dipilih Tuhan masuk ke dalam kemuliaan-Nya, bercahaya seperti cahaya cakrawala. Hal ini hanya mungkin oleh kasih karunia-Nya saja, manusia tak punya kuasa untuk memastikan apakah ia boleh masuk ke dalam kemuliaan-Nya atau tidak.

Perlu pengorbanan Tubuh Kristus di kayu salib untuk menebus dosa manusia, yang menjadi penghalang masuk ke surga.

“Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.

Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.”

Demikian dikatakan oleh Rasul Paulus kepada umat Ibrani.

Pesan hari ini

Hidupmu telah ditebus oleh Tuhan Yesus dengan darah-Nya, sekali untuk selamanya agar kamu bercahaya bagai cakrawala untuk menyongsong “Parousia”.

“Kita dipersenjatai dua kali jika kita bertarung dengan iman.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here