Setelah sekian lama mencari akhirnya Sutradara Garin Nugroho memilih Annisa sebagai pemeran utama wanita dalam film “Soegija” yang saat ini tengah dalam proses produksi.
Garin merasa lega setelah sekian lama pusing tak menemukan pemeran utama wanita untuk film tokoh Soegijapranata yang mengambil “setting” tahun 1940 – 1949 dan membutuhkan wajah yang khas Jawa.
“Tidak mudah menemukan perempuan ayu dengan wajah khas Jawa di saat sekarang. Kalau lihat sinetron-sinetron yang hadir kan wajah-wajah bule,” ujar dia.
Garin mengatakan, ketika pertama kali melihat Annisa dia langsung merasa cocok untuk dipasang sebagai pemeran utama wanita.
Film Indonesia lahir
Dia berharap Annisa akan membuat film Indonesia terasa hadir kembali, mungkin dia dapat menggantikan artis berwajah Indonesia, Tuti Indra Malaon.
Garin menjelaskan, pertemuan dengan Annisa terjadi saat mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan syuting film Soegijapranata. Kemudian datanglah seorang gadis yang melamar untuk bermain film.
“Saat itu saya langsung tertarik, sehingga langsung meminta anak buah saya memotret gadis tersebut sebanyak-banyaknya dari berbagai sudut,” papar Garin.
Annisa Hertami Kusumastuti, gadis yang berwajah ayu khas Jawa yang menarik perhatian Garin, sineas terkemuka di Indonesia.
Perempuan asal Muntilan dan cucu seorang pembuat Buntil, makanan khas Jawa, tak banyak hambatan untuk bisa terpilih membintangi film Garin terbaru tersebut.
Terlebih, dia punya pengalaman sedikit bermain film yang dibuat para mahasiswa “Multi Media Training Center” (MMTC), tempatnya kuliah selama ini.
“Ketika saya dinyatakan diterima, ini merupakan kado terindah ulang tahun saya yang ke-23 dari Tuhan. Sebab, ketika dinyatakan diterima, tepat pada hari ulang tahun 7 Oktober,” ucap Annisa ketika ditemui di sela-sela syuting di Pabrik Gula Gondang, Klaten.
Tentu saja Annisa merasa senang sekali bisa bermain film yang disutradarai Garin. Terlebih dipasang sebagai pemeran utama wanita dalam film Soegijapranata, sebuah film yang mengangkat kisah kepahlawanan Mgr Soegijapranata yang dikenal sebagai seorang Pahlawan Nasional dan juga Uskup Pribumi pertama di Indonesia.
Posisinya sebagai pemimpin Gereja Katolik saat itu, tidak menghalanginya untuk berjuang secara total demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perjuangan Soegijapranata memang bukan perjuangan dengan senjata, tetapi lebih banyak dengan diplomasi.
Lebih profesional
Dengan bermain dalam film Soegijapranata ini bisa dikatakan Annisa melangkah memasuki dunia film secara profesional. Maka tak heran, bila ia mendapat dukungan moral dari keluarganya, teman maupun sahabatnya.
“Saya selalu menekankan bahwa ini adalah pekerja seni, artis, dan bukan selebritis,” tutur lulusan SMA Muhammadiyah II Yogya ini.
Annisa dalam film Soegijapranata akan berperan sebagai Mariyem yang terpisah dari kakaknya akibat perang kemerdekaan. Kisah di masa perang adalah kisah terpisahnya manusia dari orang-orang yang dicintai, kisah terpecahnya kemanusiaan.
Film ini menceritakan Annisa akan bermain dengan Nirwan Dewanto sebagai pemeran Mgr. Soegijapranata, Butet Kartaredjasa yang berperan sebagai Koster Toegimin (pembantu pastor).
Tak ada kesulitan bagi Annisa dalam memerankan Mariyem. Semua dilakukan dengan bersungguh-sungguh menghayati perannya.
“Kalau ada kesulitan kan saya bisa tanya, belajar dengan Mas Garin, Mas Landung Simatupang sebagai ’Acting Coach’ dan Whani Darmawan sebagi ’Casting Director’,” ujar lulusan SMP Negeri 8 Yogya.
Garin sendiri merasa puas dengan akting Annisa yang memerankan Mariyem. Bila tetap konsisten dengan permainannya, Garin memprediksi Annisa akan menjadi bintang film besar dikemudian hari.
“Kekuatan Annisa itu di wajahnya yang Indonesia khas Jawa, umur yang masih muda dan tingkat konsentrasi serta disiplin kerja yang tinggi. Inilah yang sangat jarang ditemui dalam dunia industri film saat ini,” tegas Garin.