ADALAH Rachel Stefanie Halim yang menulis buku dengan judul Aku Buta, tapi Melihat yang saya ambil sebagai judul renungan hari ini.
Rachel melakukan segala sesuatu sendiri. Dia juga boleh bekerja di tempat orang-orang normal lainnya. Dan dia juga jatuh cinta dan akhirnya menikah. Punya keluarga yang bahagia. Sungguh dia buta, tapi melihat.
Bacaan Injil hari ini, Markus 8:22-26 bercerita tentang Yesus menyembuhkan seorang buta. Ada proses yang dilakukan: meludahi mata si buta dan meletakkan tangan di atasnya. Pertama dia lihat samar-samar. Maka Yesus meletakkan tangan sekali lagi. Saat itu, orang buta sudah sungguh-sungguh melihat.
Melihat hidup ini secara jeli dan teliti juga butuh proses. Melihat tidak hanya dengan mata, melainkan juga dengan mata hati. Melihat dengan hati bisa juga berarti melihat dengan kasih dan dengan iman. Mata kita ini melek, melihat dengan terang, tapi bisa jadi mata hati kita buta, tidak melek. Mari kita mohon kepada Tuhan Yesus, agar kita bisa lihat hidup kita dengan mata hati yang penuh kasih dan iman.
Doaku: Ya Tuhan Yesus, melekkan mata hatiku, agar saya bisa melihat hidup ini dalam terang firman-Mu, melihat sesama dengan kasih dan melihat seluruh persoalan hidup dalam iman. Amen.
Selamat pagi.