Aku Ingin Melihat

0
18 views
Ia melihat dan percaya, by Vatican News

Jumat, 6 Desember 2024

Yes. 29:17-24.
Mzm. 27:1,4,13-14.
Mat. 9:27-31

DALAM hidup, kegelapan kerap dianggap menyimbolkan kesusahan, kesesakan, kesedihan, kemalangan, ketakberdayaan, penderitaan, dan lain sebagainya.

Demikianlah yang dialami oleh dua orang buta yang mengikuti Yesus. Mereka dengan segala keterbatasannya melangkah di belakang Yesus. Mereka mengikuti Yesus dalam kegelapan.

Namun, tak selamanya kegelapan berarti keburukan. Ibarat tuts pada piano yang berwarna putih dan hitam, kegelapan bersama terang akan mengiringi perjalanan hidup kita, merangkai dan menjadikan kehidupan itu bermakna sepenuhnya.

Dua orang buta itupun dalam kegelapannya menaruh iman kepercayaan pada Tuhan Yesus. Dia beriman akan Yesus meski tidak pernah dilihatnya.

“Sewaktu saya dipindah ke daerah pedalaman, saya merasa seperti orang buta,” kata seorang sahabat.

“Semuanya terasa gelap karena tidak ada satu pun orang yang saya tahu, demikian juga dengan medan kerja, bahkan bahasanya.

Saya melangkah bagai orang buta, meski di dalam hatiku ada kepercayaan bahwa saya tidak pernah sendiri Tuhanlah yang telah memilih dan mengutusku ke daerah itu, tidak akan pernah meninggalkanku.

Saya ingin mengikuti Tuhan dan melayani dengan berbuat sesuatu yang baik untuk semua orang.

Sikap demikian itu yang membuat semuanya berjalan dengan baik, lancar serta aman. Karena di kemudian hari banyak tangan terulur untuk menuntunku.” ujarnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka:

“Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab: “Ya Tuhan, kami percaya.”

Dua orang buta yang dihadirkan kepada kita dalam Injill hari ini, menjadi contoh bagaimana kita, menyikapi langkah pemulihan dan pembebasan yang dilakukan oleh Tuhan Allah, melalui Putera-Nya itu.

Secara fisik, kedua orang ini memang buta. Namun ‘mata rohani mereka terbuka’ sehingga mereka mengenali Yesus, yang lewat di hadapan mereka, dan mereka tidak melepaskan kesempatan itu.

Melalui kedua orang buta yang disembuhkan ini, kita diundang untuk datang kepada Yesus, Anak Daud, yang penuh belas kasihan itu, agar dapat dilepaskan dari belenggu dosa dan sakit-penyakit yang menggerogoti kita.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku melihat kehadiran Tuhan dalam perjalanan hidupku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here