“Akulah Yang Dikandung Tanpa Noda.”

0
476 views
Lourdes
Lourdes (Mathias Hariyadi)

Puncta 08.12.22
HR. St. Maria Dikandung Tanpa Noda
Lukas 1: 26-38

PERNAH dengar tempat kuliner dengan model toilet cafe? Di Taiwan pernah ada sebuah restoran menggunakan konsep serba toilet. Makanan disajikan tidak pakai piring atau panci sayur, tetapi wadahnya memakai kloset.

Di Semarang juga sudah ada cafe dengan konsep seperti di Taiwan. Namanya Cafe Jamban. Para pengunjung datang untuk menikmati makanan yang disajikan di atas toilet duduk.

Anda bisa membayangkan sendiri. Ada yang merasa jijik, tetapi ada juga yang penasaran ingin mencobanya.

“Udah kebayang duluan, seperti WC mampet, gak manusiawi kalo menurut saya. Itu barang tempat untuk buang hajat bukan tempat makanan,” tulis seorang netizen.

Makanan yang bersih dan sehat mestinya ditaruh di wadah atau tempat yang bersih pula.

Demikianlah, Yesus yang sungguh Allah dan sungguh manusia tanpa dosa, tidak mungkin lahir ke dunia melalui seorang perempuan yang berdosa.

Dosa manusia itu jauh lebih buruk daripada kloset. Yesus itu kemuliaannya jauh mengatasi dan tidak dapat dibandingkan dengan menu sajian; tidak mungkinlah makanan yang bersih ditampung di tempat yang kotor.

Yesus yang Maha Kudus, tak mungkin dapat dikandung oleh rahim seseorang yang tercemar dosa. Maka oleh kuasaNya, Allah menguduskan rahim itu, membuat ia terbebas dari noda dosa.

Inti iman itulah yang dirumuskan dalam dogma Maria Dikandung tanpa noda dosa dalam bulla “Ineffabilis Deus” oleh Paus Pius IX pada tahun 1854.

Empat tahun kemudian Bunda Maria menampakkan diri kepada seorang gadis lugu di Lourdes Perancis dan setelah 16 kali penampakan, Ia memperkenalkan diri sebagai “Akulah yang dikandung tanpa noda dosa.”

Dalam Injil hari raya ini, malaikat berkata kepada Maria, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah yang mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”

Kekudusan Kristus dan Bunda-Nya telah diyakini sejak awal oleh Gereja. Kitab Suci dan Tradisi Gereja sejak mula sudah mengajarkan keyakinan iman itu.

Dogma itu tidak muncul secara tiba-tiba, namun sudah hidup dan diimani oleh jemaat sejak awal. Paus Pius memformulasikan iman itu dalam dogma ajaran resmi Gereja.

Bunda Maria dikandung tanpa noda ini berhubungan dengan peran penting yang diembannya sebagai Ibu Tuhan Yesus.

Jadi, walaupun benar Maria manusia biasa, ia bukan manusia ‘kebanyakan’ seperti kita. Sebab, memang rencana keselamatan itu terbuka untuk semua manusia.

Kita bersyukur mempunyai ibu yang pantas menjadi teladan menuju kesucian. Maria adalah pribadi istimewa yang menjadi idola semua orang beriman.

Mari kita mendekati Bunda Maria agar kesuciannya menurun pada kita.

Duduk sendiri di kereta Singosari,
Menanti senja sambil minum kopi.
Santa Maria Perawan yang tersuci,
Doakanlah kami orang berdosa ini.

Cawas, dampingi aku ya bundaku…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here