Allah itu Bukan 1+1= 2

0
357 views
Ilustrasi - Tri Tunggal Maha Kudus. (Ist)

Bacaan 1: Kis 11:19 – 26
Injil: Yoh 10:22 – 30

BANYAK orang mengaku beragama, namun sebetulnya masih bimbang dengan apa yang diimaninya. Memahami Allah berdasarkan logika, emosi dan rasio semata hanyalah menghasilkan rasa frustasi.

Iman adalah sebuah perjumpaan dengan Allah. Perlu keterlibatan Roh Kudus untuk menyentuh hati, saat merasakan perjumpaan dengan-Nya.

Inilah yang terlihat saat beberapa orang Yahudi mempertanyakan keilahian Yesus dalam percakapan di Serambi Salomo pada acara “Pesta Hanukkah”, yaitu perayaan penahbisan kembali Bait Allah.

Serambi Salomo adalah tempat favorit bagi pengikut Kristus; sekaligus juga tempat kontroversi antara pengikut Kristus Yahudi dengan orang Yahudi lainnya.

“Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.”

Orang-orang Yahudi itu mempertanyakan apakah Yesus betul-betul Mesias atau Anak Allah, apakah Allah adalah Bapa-Nya.

Tuhan Yesus menyatakan status keilahian-Nya lewat pekerjaan-pekerjaan-Nya sebagai firman yang mewahyukan Allah Bapa. Namun mereka tetap tidak percaya.

“Aku dan Bapa adalah satu,” demikian pernyataan-Nya.

Dalam kehidupan saat ini, kadang secara tak langsung pun kita juga bersikap seperti orang Yahudi.

Banyak hal terjadi diluar kendali manusia yang membuktikan ada satu kuasa mengatur semua kejadian di dunia, yaitu Allah Bapa. Namun orang tak memahaminya.

Mengaku sebagai domba-Nya namun sering tidak mendengar sapaan-Nya karena terlalu sibuk dengan Hand Phone, pekerjaan dan lainnya.

Melalui bacaan pertama, kita tahu sejarah saat pertama kali para pengikut Kristus disebut sebagai Kristen.

Sejak penganiayaan Stefanus, maka para pengikut Kristus tersebar kemana-mana sampai ke Fenisia, Siprus, dan Antiokhia.

Di Antiokhia Syiria, ajaran Kristus berkembang dengan pesat sehingga para rasul di Yerusalem mengutus Barnabas ke sana.

Karena kewalahan mengurus banyaknya jemaat di Antiokhia maka Barnabas pun pergi ke Tarsus untuk memanggil Saulus menemaninya.

Mereka juga mengajar orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. Tangan Tuhan menyertai mereka sehingga banyak orang menjadi percaya dan berbalik kepada-Nya.

Pesan hari ini

Memahami Allah bukan dengan cara matematis seperti 1+1= 2, namun lewat perjumpaan hati serta sentuhan Roh Kudus. Kadang orang memaksa Allah untuk memahami kebutuhannya bukan sebaliknya, orang harus mendengarkan suara-Nya.

Yesus adalah Tuhan, Ia dan Bapa adalah Satu.

“Kebenaran bukan untuk semua orang, tapi hanya untuk mereka yang mencarinya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here